DEFENISI,
RUMUS,
|
KRITERIA
|
DAN
KEGUNAAN
|
INDIKATOR
|
DATA
PENDIDIKAN
|
|
|
Data
Mutu
|
|
a.
Persentase Siswa Baru SD dan MI menurut Asal ( % SB )
|
|
Defenisi;
Perbandingan antara siswa baru menurut asal (TK/BA/RA atau rumah
tangga) dengan siswa baru seluruhnya.
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah siswa baru menurut asal *) |
%
SB =
-------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah siswa beru seluruhnya |
|
Kriteria
: Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa makin tinggi nilainya yang
berasal dari TK/BA/RA, rerarti makin baik. |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui mutu masukan di tingkat SD |
|
b.
Rasio rata-rat NEM Lulusan terhadap rata-rata NEM Siswa Baru Tingkat I
(NEM
L/SB)
|
|
Defenisi;
Perbandingan antara rata-rata NEM lulusan dengan rata-rata NEM siswa
baru pada jenjang tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
Rata-rata NEM lulusan *) |
NEM
L/SB = --------------------------------------- |
Rata-rata NEM siswa baru *) |
|
*)
SLTP, MTS, SMU, SMK, MA |
|
Kriteria
: Nilai 1 berarti tidak ada peningkatan, makin tinggi nilainya, berarti
terjadi peningkatan dan makin baik. |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui adanya peningkatan mutu sekolah dilihat dari
rata-rata NEM lulusan dengan rata-rata NEM masukan |
|
c.
Angka Mengulang (AU)
|
|
Defenisi;
Persentase siswa mengulang pada tingkat dan jenjang pendidikan
tertentukan
|
Rumus
: |
|
Jumlah mengulang pada tingkat & jenjang
pendidikan tertentu *) |
AU
=
----------------------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang pendidikan |
tertentu pada tahun ajaran sebelumnya |
|
*)
SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA |
|
Kriteria
: Makin rendah nilainya, berarti makin baik idealnya = 0 % berarti tidak
ada siswa yang mengulang |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui banyaknya siswa yang mengulang di suatu daerah |
|
d.
Angka Putus Sekolah (APS)
|
|
Defenisi;
Persentase siswa yang meninggalkan sekolah sebelum lulus pada jenjang pendidikan
tertentukan
|
Rumus
: |
|
Jumlah putus sekolah pada tingkat & jenjang
pendidikan tertentu *) |
APS
=
----------------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang pendidikan |
tertentu pada tahun ajaran sebelumnya |
|
*)
SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA |
|
Kriteria
: Makin rendah nilainya, berarti makin baik, idealnya = 0 % |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui banyaknya siswa yang putus sekolah di suatu daerah |
|
e.
Angka Lulusan (AL)
|
|
Defenisi;
Persentase jumlah siswa tingkat tertinggi yang lulus dari jenjang pendidikan
tertentukan
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah lulusan pada jenjang
pendidikan tertentu *) |
AL
=
----------------------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah siswa tingkat tertinggi pada pada jenjang pendidikan |
tertentu pada tahun ajaran sebelumnya |
|
*)
SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA |
|
Kriteria
: Makin rendah nilainya, berarti makin baik idealnya = 100 % |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui banyaknya siswa yang lulus dari jenjang
pendidikan di suatu daerah |
|
f.
Persentase Kelayakan Guru Mengajar (% GL)
|
|
Defenisi;
Persentase guru yang layak mengajar dikaitkan dengan ijazah yang
dimiliki sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu.
|
|
1)
SD : Guru SD yang layak mengajar adalah lulusan Program Diploma-II dan
yang memiliki ijazah yang lebih tinggi.
|
2)
SLTP : Guru SLTP yang layak mengajar adalah lulusan Program Diploma-III
Kependidikan dan memiliki ijazah lebih tinggi.
|
3)
SM : Guru SM yang layak mengajar adalah lulusan Program Sarjana
Kependidikan dan yang memiliki ijazah lebih tinggi.
|
|
Rumus
: |
|
Jml guru dg ijazah yg layak mengajar pd jenjang
pendidikan tertentu *) |
%
GL
= -------------------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah guru seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu )* |
|
*)
SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA |
|
Kriteria
: Makin tinggi nilainya, berarti makin baik mutu sekolah dipandang dari
sudut guru |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui banyaknya jumlah guru yang layak mengajar dan
yang perlu dilakukan peningkatan pendidikannya atau yang perlu ditatar |
|
g.
Persentase Guru Menurut Ijazah Tertinggi (% GI)
|
|
Defenisi;
Persentase guru menurut ijazah tertinggi yang dimiliki pada jenjang pendidikan
tertentukan
|
Rumus
: |
|
Jumlah guru ijazah teretntu pada jenjang
pendidikan tertentu *) |
AU
=
----------------------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah guru seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu |
|
*)
SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA |
|
Kriteria
: Makin tinggi nilai guru yang berijazah tinggi makin baik mutu sekolah |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui komposisi guru berdasarkan tingkat ijazah yang |
dimiliki. |
|
h.
Kesesuaian Guru Mengajar dengan Jurusan Ijazah (GM/GJI)
|
|
Defenisi;
Perbandingan antara guru menurut ijazah yang dimiliki dengan guru
mengajar bidang studi
|
Guru
SLTP, jurusan ijazah yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan
yaitu :
|
|
1)
PPKN; 2) Pendidikan Agama; 3) Bahasa Indonesia; 4) Bahasa Inggeris; 5)
Pendidikan Jasmani; 6) Matematika; 7) IPA; 8) IPS; 9) Seni dan Kerajinan;
|
10)
BP; dan 11) Lainnya. Guru lainnya adalah guru yang jurusan ijazahnya
tidak dapat dikategorikan menjadi 10 jurusan sebelumnya.
|
|
Guru
SMU jurusan ijazah yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan yaitu
:
|
1)
PPKN; 2) Pendidikan Agama; 3) Bahasa Indonesia; 4) Bahasa Inggeris; 5)
Sejarah 6) Pendidikan Jasmani; 7) Matematika; 8) Fisika; 9) Biologi; 10)
Kimia; 11) Ekonomi; 12) Sosiologi; 13) Geografi; 14) Tata Negara; 15)
Antropologi; 16) Pendidikan Seni 17) Bahasa Asing; dan 18) Lainnya; Guru
lainnya adalah guiru yang jurusan ijazahnya tidak dapat dikategorikan
menjadi 17 jurusan sebelumnya
|
Rumus
: |
|
Jumlah mengulang pada tingkat & jenjang
pendidikan tertentu *) |
GM/GJI
=
--------------------------------------------------------------------------------
x100% |
Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang pendidikan |
tertentu pada tahun ajaran sebelumnya |
|
*)
SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA |
|
Kriteria
: Makin rendah nilainya, berarti makin baik idealnya = 0 % berarti tidak |
ada siswa yang mengulang |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui banyaknya siswa yang mengulang di suatu |
daerah |
|
i.
Persentase Guru menurut Bidang Studi yang Diajarkan (% GA)
|
|
Defenisi;
Persentase guru menurut bidang studi yang diajarkan pada jenjang
|
pendidikan tertentu.
|
|
Guru
SLTP, bidang studi yang diajarkan
yaitu :
|
1)
PPKn; 2) Pendidikan Agama; 3) Bahasa Indonesia; 4) Bahasa Inggeris; 5)
Pendidikan Jasmani; 6) Matematika; 7) IPA; 8) IPS; 9) Seni dan Kerajinan;
|
10)
BP; dan 11) Muatan lokal.
|
|
Guru
SMU, bidang studi yang diajarkan
yaitu :
|
1)
PPKn; 2) Pendidikan Agama; 3) Bahasa Indonesia; 4) Bahasa Inggeris; 5)
Sejarah 6) Pendidikan Jasmani; 7) Matematika; 8) Fisika; 9) Biologi; 10)
Kimia; 11) Ekonomi; 12) Sosiologi; 13) Geografi; 14) Tata Negara; 15)
Antropologi; 16) Pendidikan Seni 17) Bahasa Asing; dan 18) Sejarah
Budaya dan 19) BP
|
Rumus
: |
|
Jumlah guru bidang studi tertentu pada SLTP/SMU |
%
GA
=
-----------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah guru seluruhnya pada SLTP/SMU |
|
Kriteria
: Bila dikaitkan dengan jam pelajaran menurut kurikulum bidang studi |
yang diajarkan, berarti jurusan ijazah harus sama dengan bidang studi |
yang diajarkan |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui apakah guru bidang studi sudah mencukupi bila |
dikaitkan dengan jam belajar sesuai kurikulum |
|
j.
Persentase Ruang Kelas menurut Kondisi (% RKK)
|
|
Defenisi;
Persentase ruang kelas menurut kondisi pada jenjang pendidikan
|
tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
Jml ruang kelas kondisi tertentu pd jenjang
pendidikan tertentu *) |
%
RKK
= -------------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah ruang kelas seluruhnya pd jenjang pendidikan tertentu |
|
Kriteria
: Makin besar nilai pada kondisi baik atau makin kecil nilai pada
kondisi |
rusak berarti makin baik. |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui kondisi ruang kelas sehingga dapat ditentukan |
prioritas pemeliharaan sekolah di suatu daerah. |
|
k.
Persentase fasilitas sekolah milik (% FSM)
|
|
Defenisi;
Perbandingan antara fasilitas yang dimiliki sekolah dengan jumlah
|
sekolah yang ada. Fasilitas dimaksud terdiri dari : 1) Perpustakaan,
|
2) Lapangan Olahraga, 3) UKS, 4) Laboratorium, 5) Keterampilan, 6)
|
BP, 7) Serba Guna, 8) Bengkel dan 9) Ruang Praktek
|
|
Rumus
: |
|
Jml fasulitas sekolah tertentu pd jenjang
pendidikan tertentu *) |
%
FSM
= --------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah sekolah pada jenjang pendidikan tertentu )* |
|
|
*)
SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA dan SMK |
|
Kriteria
: Makin tinggi nilainya berarti kondisi makin baik.Idealnya adalah
100% |
berarti semua sekolah memiliki fasilitas yang diperlukan. |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui seberapa banyak sekolah yang belum memiliki |
fasulitas yang seharusnya dimiliki. |
|
l.
Angka Partisipasi Pemerintah Pusat (APPP)
|
|
Defenisi;
Bantuan pemerintah pusat dalam hal pembiayaan sekolah
pada
jenjang
|
pendidikan tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah penerimaan biaya dari pemerintah pusat |
pada jenjang pendidikan tertentu |
APPP
= ------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah seluruh penerimaan biaya pada jenjang |
pendidikan tertentu |
|
|
|
Kriteria
: Makin besar nilainya berarti makin besar pula bantuan pemerintah |
pusat dalam pembiayaan pendidikan. |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui bantuan pemerintah pusat dalam pembiayaan |
pendidikan.. |
|
m.
Angka Partisipasi Orang Tua Siswa (APOS)
|
|
Defenisi;
Partisipasi orang tua siswa dalam hal pembiayaan sekolah
pada jenjang
|
pendidikan tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah penerimaan biaya dari orang tua siswa |
pada jenjang pendidikan tertentu |
APPP
= ------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah seluruh penerimaan biaya pada jenjang |
pendidikan tertentu |
|
Kriteria
: Makin besar nilainya berarti makin besar pula partisipasi orang tua |
dalam pembiayaan pendidikan. |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui partisipasi orang tua siswa didalam
pembiayaan |
pendidikan anaknya |
|
n.
Angka Partisipasi Pemerintah Daerah (APPemda)
|
|
Defenisi;
Bantuan pemerintah daerah dalam pembiayaan sekolah
pada jenjang
|
pendidikan tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah penerimaan biaya dari pemerintah daerah |
pada jenjang pendidikan tertentu |
APPemda
= -------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah seluruh penerimaan biaya pada jenjang |
pendidikan tertentu |
|
|
|
Kriteria
: Makin besar nilainya berarti makin besar pula bantuan pemda dalam |
pembiayaan pendidikan. |
|
Kegunaan
: Untuk melihat bantuan pemda dalam pembiayaan pendidikan.. |
|
o.
Satuan Biaya (SB)
|
|
Defenisi;
Rata-rata biaya pendidikan setiap siswa pada jenjang
pendidikan
|
tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah penerimaan biaya pada
jenjang pendidikan tertentu |
SB
= --------------------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah seluruh siswa pada jenjang pendidikan tertentu |
|
|
Kriteria
: Makin tinggi satuan biaya berarti makin tinggi biaya pendidikan pada |
jenjang pendidikan tersebut.. |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui tinggi rendahnya satuan biaya disuatu daerah |
|
Data Relevansi
|
|
a.
Persentase Siswa SMU jurusan IPA (% SIPA)
|
|
Defenisi;
Perbandingan antara siswa jurusan IPA dengan jumlah siswa tingkat
III
|
seluruhnya pada SMU.
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah siswa tingkat III jurusan IPA |
SB
= ---------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah siswa tingkat III |
|
|
|
Kriteria
: Makin besar persentase siswa jurusan IPA berarti makin banyak siswa |
yang dapat melanjutkan ke PT jurusan iptek |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui berapa banyak tenaga iptek yang dapat |
dihasilkan |
|
b.
Persentase Siswa SMK menurut kelompok (% SSMK)
|
|
Defenisi;
Perbandingan jumlah siswa kejuruan kelompok tertentu dengan jumlah
|
siswa SMK seluruhnya
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah siswa kelompok tertentu |
%
SSMK
= ------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah siswa SMK seluruhnya |
|
|
Kriteria
: Makin tinggi nilai kelompok tertentu yang sesuai dengan kebutuhan |
tenaga di lapangan berarti kondisi makin baik |
|
Kegunaan
: Untuk melihat komposisi siswa SMK menurut kelompok dan |
kesesuainya dengan kebutuhan lapangan kerja |
|
c.
Persentase SMK yang melaksanakan PSG (% PSG)
|
|
Defenisi;
Perbandingan jumlah SMK yang melaksanakan PSG dengan jumlah
|
SMK seluruhnya
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah SMK yang PSG |
%
PSG = ------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah SMK seluruhnya |
|
|
|
Kriteria
: Makin tinggi nilai kelompok tertentu yang sesuai dengan kebutuhan |
tenaga di lapangan berarti kondisi makin baik |
|
Kegunaan
: Untuk melihat komposisi siswa SMK menurut kelompok dan |
kesesuainya dengan kebutuhan lapangan kerja |
|
d.
Persentase lulusan SMK yang terserap di 9 sektor (% LSMK)
|
Defenisi;
Perbandingan jumlah lulusan SMK yang terserap di lapangan kerja
|
dengan jumlah lulusan seluruhnya
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah lulusan yang terserap di sektor tertentu *) |
%
LSMK
= -------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah lulusan seluruhnya |
|
|
Kriteria
: Makin tinggi nilainya menunjukkan kondisi yang makin baik karena |
lulusan SMK dapat terserap lebih banyak |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui besarnya jumlah lulusan SMK kelompok mana |
yang dapat diserap oleh palangan kerja yang ada. |
|
e.
Persentase Lulusan SMK yang menganggur (% LTB=lulusan tidak bekerja)
|
|
Defenisi;
Perbandingan jumlah lulusan SMK yang mengganggur dengan jumlah
|
lulusan SMK seluruhnya
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah lulusan SMK menganggur |
%
LTB = -------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah lulusan SMK seluruhnya |
|
|
Kriteria
: Makin tinggi nilainya menunjukkan kondisi yang makin jelek karena |
banyak lulusan SMK yang tidak memperoleh pekerjaan. |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui besarnya jumlah lulusan SMK yang tidak |
memproleh pekerjaan. |
|
Data
Efesiensi
|
|
a.
Jumlah Keluaran (JK)
|
|
Defenisi;
Jumlah siswa yang keluar dari jenjang pendidikan karena telah lulus
|
atau tamat belajar dari pendidikan tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
|
JK
= Jumlah
lulusan tahun pertama + lulusan tahun kedua + lulusan tahun |
ketiga yang berasal dari kohort 1000 siswa |
|
Kriteria
: Makin tinggi nilainya makin baik. Nilai ideal = 1000, berarti tidak
ada |
siswa yang putus sekolah |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui jumlah siswa yang berhasil lulus dari
suatu kohor |
1000 |
|
b.
Jumlah Tahun Siswa (JTS)
|
|
Defenisi;
Jumlah siswa yang bertahan dari tahun ke tahun sampai lulus pada
|
jenjang pendidikan tertentu.
|
Rumus
: |
|
JTSsd
= Jumlah
lulusan tahun pertama + siswa tahun kedua + siswa tahun |
ketiga + siswa tahun keempat + siswa tahun kelima + siswa tahun |
keenam + siswa tahun ketujuh + siswa tahun kedelapan *) .
|
|
JTSsltp/sm
= Jumlah
lulusan tahun pertama + siswa tahun kedua + siswa tahun |
ketiga + siswa tahun keempat + siswa tahun kelima **) |
|
*)
sampai tahun kedelapan karena siswa dapat mengulang dua kali
|
**)
sampai tahun kelima karena siswa dapat mengulang dua kali
|
|
Kriteria
: Makin tinggi nilainya berarti makin baik. Nilai ideal untuk SD = 6000, |
ideal untuk SLTP = 3000 berarti tidak ada siswa yang mengulang |
maupun putus sekolah |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui berapa tahun siswa yang dapat bertahan di |
sekolah sampai lulus |
|
c.
Jumlah Putus Sekolah (JPS)
|
|
Defenisi;
Jumlah siswa yang putus sekolah sebelum lulus pada jenjang
|
pendidikan tertentu.
|
Rumus
: |
|
JTSsd
= Jumlah
putus sekolah tahun pertama + putus sekolah tahun kedua + |
putus sekolah tahun
ketiga + putus sekolah tahun keempat + putus |
sekolah tahun kelima + putus sekolah tahun keenam + putus
sekolah |
tahun ketujuh + putus sekolah tahun kedelapan *) .
|
|
JTSsltp/sm
= Jumlah putus
sekolah tahun pertama + putus sekolah tahun kedua |
+ putus sekolah tahun ketiga + putus sekolah tahun keempat + |
putus sekolah tahun kelima **) |
|
*)
sampai tahun kedelapan karena siswa dapat mengulang dua kali
|
**)
sampai tahun kelima karena siswa dapat mengulang dua kali
|
|
Kriteria
: Makin kecil nilainya makin baik berarti putus sekolah makin kecil..
Nilai |
ideal = 0, berarti tidak ada siswa yang putus sekolah |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui jumlah siswa yang putus sekolah,
dari kohor |
1000 siswa dari suatu daerah |
|
d.
Jumlah Mengulang (JM)
|
|
Defenisi;
Jumlah siswa yang mengulang di tingkat yang sama pada jenjang
|
pendidikan tertentu.
|
Rumus
: |
|
JUsd
= Jumlah
mengulang tahun pertama + mengulang tahun kedua + |
mengulang tahun ketiga + mengulang tahun keempat + mengulang |
tahun kelima + mengulang tahun keenam + mengulang |
tahun ketujuh + mengulang tahun kedelapan *) .
|
|
JTSsltp/sm
= Jumlah mengulang
tahun pertama + mengulang tahun kedua + |
mengulang tahun ketiga + mengulang tahun keempat + |
mengulang tahun kelima **) |
|
*)
sampai tahun kedelapan karena siswa dapat mengulang dua kali
|
**)
sampai tahun kelima karena siswa dapat mengulang dua kali
|
|
Kriteria
: Makin kecil nilainya menunjukkan keadaan yang makin baik, berarti |
makin kecil siswa yang mengulang. Nilai ideal = 0, berarti tidak
ada |
siswa yang megulang |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui jumlah siswa yang mengulang, dari
kohor 1000 |
siswa dari suatu daerah |
|
e.
Rata-rata Lama Belajar (RLB)
|
|
Defenisi;
Rata-rata lama belajar yang diperlukan siswa samapai lulus
sekolah
|
pada suatu jenjang pendidikan . Lama belajar sekolah dirinci menjadi
|
tiga yaitu lama belajar sampai lulus (RLBI) lama belajar sampai putus
|
sekolah (RLBps), dan lama belajar berdasarkan kohort (RLBk)
|
|
1)
SD : Rata-rata lama belajar sampai lulus seharusnya 6 tahun
|
2)
SLTP/SMU/sebagian SMK : Rata-rata lama belajar sampai lulus seharusnya
|
3
tahun
|
|
Rumus
:
|
|
1)
Rata-rata lama belajar lulusan (RLBI) |
|
Jumlah (lulusan I x 6) + (lulusan II x 7) +
(lulusan III x 8) |
RLBI-sd
= ----------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah lulusan I + II + III |
|
Jumlah (lulusan I x 3) + (lulusan II x 4) + (lulusan III x
5)*) |
RLBI-sltp/sm
= -------------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah lulusan I + II + III |
|
*)
Jumlah lulusan I adalah lulusan tampa mengulang,lulusan II adalah
lulusan |
mengulang satu kali, lulusan III adalah lulusan mengulang II kali. |
|
2)
Rata-rata lama belajar putus sekolah (RLBps) |
|
Tahun siswa terbuang putus sekolah |
RLBps
= -------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah putus sekolah *) |
|
*)
Jumlah putus sekolah yang terjadi selama kohor berlangsung |
|
3)
Rata-rata lama belajar kohort (RLBk) |
|
(Jumlah lulusan x RLBI)+(Jumlah putus
sekolah x RLBps) |
RLBk=-
--------------------------------------------------------------------------------------
1000
|
|
Jumlah (lulusan I x 3) + (lulusan II x 4) + (lulusan III x
5)*) |
RLBI-sltp/sm
= -----------------------------------------------------------------------------
x 100 % |
Jumlah lulusan I + II + III |
|
Kriteria
: Untuk SD, nilai mendekati 6 makin baik, untuk SLTP/SM nilai
mendekati 3 makin baik. Idealnya = 6 untuk SD dan 3 untuk
SLTP/SM |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui lama belajar siswa sampai lulus, lama
belajar |
sampai putus sekolah dan rata-rata lama belajar gabungan antara |
lulus dan putus sekolah |
|
f.
Tahun Siswa Terbuang (TST)
|
|
Defenisi
; Tahun siswa terbuang adalah tahun siswa yang terbuang diakibatkan
|
karena adanya siswa yang mengulang (TSTu), putus sekolah (TSTps)
|
dan jumlah mengulang dan putus sekolah (TSTt) pada jenjang
|
pendidikan tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
TSTu-SD
= Jumlah (mengulang I x 1, II x 2, III x 3, IV x 4, V x 5, VI x 6, VII x
7,
|
dan VIII x 8)
|
|
TSTu-SLTP/SM
= Jumlah (mengulang I x 1, II x 2, III x 3, IV x 4, dan V x 5.
|
dan VIII x 8)
|
TSTps-SD
= Jumlah (putus sekolah I x 1, II x 2, III x 3, IV x 4, V x 5, VI x 6,
VII x
|
7, dan VIII x 8)
|
TSTps-SLTP/SM
= Jumlah (putus sekolah I x 1, II x 2, III x 3, IV x 4,dan V x 5)
|
|
TSTj
= TSTu + TSTps
|
|
Kriteria
: Makin kecil nilainya makin baik.Nilai idealnya = 0, berarti tidak ada |
siswa yang mengulang dan putus sekolah |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui berapa jumlah tahun siswa yang terbuang
akibat |
adanya siswa yang mengulang dan putus sekolah |
|
g.
Tahun Masukan per Lulusan (TML)
|
|
Defenisi
; Perbandingan antara jumlah tahun masuk dengan jumlah lulusan
pada
|
jenjang pendidikan tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah tahun siswa |
TML
= ---------------------------------- |
Jumlah lulusan |
|
Kriteria
: Untuk SD nilai mendekati 6 makin baik, untuk SLTP/SM nilai mendekati
3 makin baik. Nilai idealnya = 6 untuk SD dan 3 untuk SLTP/SM |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui rat-rata berapa tahun yang diperlukan oleh
setiap
keluaran pendidikan tertentu |
|
h.
Rasio Keluaran per Masukan (RKM)
|
|
Defenisi
; Perbandingan antara jumlah lulusan dikaitkan denganwaktu (tahun) yang seharusnya dibutuhkan untuk lulusan dengan tahun siswa pada
suatu pendidikan tertentu.
|
|
Rumus
: |
|
Jumlah lulusan x lama belajar seharusnya *) |
RKM
= ----------------------------------------------------------------- |
Tahun siswa |
|
Kriteria
: Makin mendekati 1 makin baik,
Idealnya = 1 berarti ada kesamaan |
antara masukan dengan keluaran (tidak ada yang putus sekolah) |
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui ada tidaknya siswa yang putus sekolah di suatu |
daerah
|