PakGuruOnline

  <

 home

>

 

 


Data dan indukator pendidikan

Indikator

Defenisi, rumus, kriteria dan kegunaan indikator

Defenisi, rumus, kriteria dan kegunaan indikator data pendidikan: 

- Data Pendidikan

- Data Mutu

TekniK analisis data

Implikasi bagi perencanaan

 

 

INFO :


Kurikulum Berbasis Kompetensi

Berita Sekitar Kurikulum

Forum Diskusi Kurikulum

Publikasi Kurikulum

Suplemen GBPP

 

Badan Akreditasi Nasional

Pendidikan Jarak Jauh

Universitas Terbuka

Permuseuman

Perpustakaan Nasional

Reformasi Pendidikan

 

 

USPN No.2 Th. 1989

Dewan Pendidikan

Anggaran

Statistik

Hasil Penelitian

Undang-undang

Inovasi Pendidikan

Kalender Pendidikan

Profil Pendidikan

 

 

 

 

 

 

 

DEFENISI, RUMUS, 

KRITERIA 

DAN KEGUNAAN 

INDIKATOR 

DATA PENDIDIKAN 

Data Mutu

a. Persentase Siswa Baru SD dan MI menurut Asal ( % SB )

Defenisi; Perbandingan antara siswa baru menurut asal (TK/BA/RA atau rumah tangga) dengan siswa baru seluruhnya.

Rumus :

               Jumlah siswa baru menurut asal *)

% SB =    -------------------------------------------------     x 100 %

                 Jumlah siswa beru seluruhnya

Kriteria  : Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa makin tinggi nilainya yang berasal dari TK/BA/RA, rerarti makin baik.

Kegunaan :  Untuk mengetahui mutu masukan di tingkat SD

b. Rasio rata-rat NEM Lulusan terhadap rata-rata NEM Siswa Baru Tingkat I

     (NEM L/SB)

Defenisi; Perbandingan antara rata-rata NEM lulusan dengan rata-rata NEM siswa baru pada jenjang tertentu.

Rumus :

                     Rata-rata NEM lulusan *)

NEM L/SB =  ---------------------------------------

                    Rata-rata NEM siswa baru *)

*) SLTP, MTS, SMU, SMK, MA

Kriteria  : Nilai 1 berarti tidak ada peningkatan, makin tinggi nilainya, berarti terjadi peningkatan dan makin baik.

Kegunaan :  Untuk mengetahui adanya peningkatan mutu sekolah dilihat dari rata-rata NEM lulusan dengan rata-rata NEM masukan

c. Angka Mengulang (AU)

   

Defenisi; Persentase siswa mengulang pada tingkat dan jenjang pendidikan tertentukan

Rumus :

         Jumlah mengulang pada tingkat & jenjang pendidikan tertentu *)

AU =  ----------------------------------------------------------------------------------------------  x 100 %

          Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang pendidikan 

                           tertentu pada tahun ajaran sebelumnya

*) SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA

Kriteria  : Makin rendah nilainya, berarti makin baik idealnya = 0 % berarti tidak ada siswa yang mengulang

Kegunaan :  Untuk mengetahui banyaknya siswa yang mengulang di suatu daerah

d.  Angka Putus Sekolah (APS)

   

Defenisi; Persentase siswa yang meninggalkan sekolah sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentukan

Rumus :

                 Jumlah putus sekolah pada tingkat & jenjang pendidikan tertentu *)

APS =  ----------------------------------------------------------------------------------------  x 100 %

                          Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang pendidikan 

                                          tertentu pada tahun ajaran sebelumnya

*) SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA

Kriteria  : Makin rendah nilainya, berarti makin baik, idealnya = 0 % 

Kegunaan :  Untuk mengetahui banyaknya siswa yang putus sekolah di suatu daerah

e.  Angka Lulusan (AL)

   

Defenisi; Persentase jumlah siswa tingkat tertinggi yang lulus dari jenjang pendidikan tertentukan

Rumus :

                   Jumlah lulusan pada jenjang pendidikan tertentu *)

AL =  ----------------------------------------------------------------------------------------------  x 100 %

          Jumlah siswa tingkat tertinggi pada pada jenjang pendidikan 

                           tertentu pada tahun ajaran sebelumnya

*) SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA

Kriteria  : Makin rendah nilainya, berarti makin baik idealnya = 100 % 

Kegunaan :  Untuk mengetahui banyaknya siswa yang lulus dari jenjang pendidikan  di suatu daerah

f.  Persentase Kelayakan Guru Mengajar (% GL)

   

Defenisi; Persentase guru yang layak mengajar dikaitkan dengan ijazah yang dimiliki sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu.

1)  SD : Guru SD yang layak mengajar adalah lulusan Program Diploma-II dan 

     yang memiliki ijazah yang lebih tinggi.

2)  SLTP : Guru SLTP yang layak mengajar adalah lulusan Program Diploma-III

     Kependidikan dan memiliki ijazah lebih tinggi.

3)  SM : Guru SM yang layak mengajar adalah lulusan Program Sarjana

     Kependidikan dan yang memiliki ijazah lebih tinggi.

Rumus :

                 Jml guru dg ijazah yg layak mengajar pd jenjang pendidikan tertentu *)

% GL = -------------------------------------------------------------------------------------------  x 100 %

               Jumlah guru seluruhnya pada jenjang pendidikan  tertentu )*

*) SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA

Kriteria  : Makin tinggi nilainya, berarti makin baik mutu sekolah dipandang dari sudut guru

Kegunaan :  Untuk mengetahui banyaknya jumlah guru yang layak mengajar dan yang perlu dilakukan peningkatan pendidikannya atau yang perlu ditatar

g.  Persentase Guru Menurut Ijazah Tertinggi (% GI)

   

Defenisi; Persentase guru menurut ijazah tertinggi yang dimiliki pada jenjang pendidikan tertentukan

Rumus :

         Jumlah guru ijazah teretntu pada jenjang pendidikan tertentu *)

AU =  ----------------------------------------------------------------------------------------------  x 100 %

          Jumlah guru seluruhnya pada jenjang pendidikan tertentu 

*) SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA

Kriteria  : Makin tinggi nilai guru yang berijazah tinggi makin baik mutu sekolah

Kegunaan :  Untuk mengetahui komposisi guru berdasarkan tingkat ijazah yang

                   dimiliki.

h.  Kesesuaian Guru Mengajar dengan Jurusan Ijazah (GM/GJI)

   

Defenisi; Perbandingan antara guru menurut ijazah yang dimiliki dengan guru mengajar bidang studi

Guru SLTP, jurusan ijazah yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan yaitu :

1) PPKN; 2) Pendidikan Agama; 3) Bahasa Indonesia; 4) Bahasa Inggeris; 5) Pendidikan Jasmani; 6) Matematika; 7) IPA; 8) IPS; 9) Seni dan Kerajinan; 

10) BP; dan 11) Lainnya. Guru lainnya adalah guru yang jurusan ijazahnya tidak dapat dikategorikan menjadi 10 jurusan sebelumnya.

Guru SMU jurusan ijazah yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan yaitu :

1) PPKN; 2) Pendidikan Agama; 3) Bahasa Indonesia; 4) Bahasa Inggeris; 5) Sejarah 6) Pendidikan Jasmani; 7) Matematika; 8) Fisika; 9) Biologi; 10) Kimia; 11) Ekonomi; 12) Sosiologi; 13) Geografi; 14) Tata Negara; 15) Antropologi; 16) Pendidikan Seni 17) Bahasa Asing; dan 18) Lainnya; Guru lainnya adalah guiru yang jurusan ijazahnya tidak dapat dikategorikan menjadi 17 jurusan sebelumnya 

Rumus :

                    Jumlah mengulang pada tingkat & jenjang pendidikan tertentu *)

GM/GJI =  -------------------------------------------------------------------------------- x100%

                          Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang pendidikan 

                                         tertentu pada tahun ajaran sebelumnya

*) SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA

Kriteria  : Makin rendah nilainya, berarti makin baik idealnya = 0 % berarti tidak

              ada siswa yang mengulang

Kegunaan :  Untuk mengetahui banyaknya siswa yang mengulang di suatu

                   daerah

i.  Persentase Guru menurut Bidang Studi yang Diajarkan (% GA)

Defenisi; Persentase guru menurut bidang studi yang diajarkan pada jenjang

              pendidikan tertentu.

Guru SLTP, bidang studi yang diajarkan yaitu :

1) PPKn; 2) Pendidikan Agama; 3) Bahasa Indonesia; 4) Bahasa Inggeris; 5) Pendidikan Jasmani; 6) Matematika; 7) IPA; 8) IPS; 9) Seni dan Kerajinan; 

10) BP; dan 11) Muatan lokal.

Guru SMU, bidang studi yang diajarkan yaitu :

1) PPKn; 2) Pendidikan Agama; 3) Bahasa Indonesia; 4) Bahasa Inggeris; 5) Sejarah 6) Pendidikan Jasmani; 7) Matematika; 8) Fisika; 9) Biologi; 10) Kimia; 11) Ekonomi; 12) Sosiologi; 13) Geografi; 14) Tata Negara; 15) Antropologi; 16) Pendidikan Seni 17) Bahasa Asing; dan 18) Sejarah Budaya dan 19) BP

Rumus :

                 Jumlah guru bidang studi tertentu pada SLTP/SMU

% GA =    -----------------------------------------------------------------------------   x 100 %

                         Jumlah guru seluruhnya pada SLTP/SMU

Kriteria  : Bila dikaitkan dengan jam pelajaran menurut kurikulum bidang studi

              yang diajarkan, berarti jurusan ijazah harus sama dengan bidang studi

              yang diajarkan

Kegunaan :  Untuk mengetahui apakah guru bidang studi sudah mencukupi bila

                  dikaitkan dengan jam belajar sesuai kurikulum

j.  Persentase Ruang Kelas menurut Kondisi (% RKK)

Defenisi; Persentase ruang kelas menurut kondisi pada jenjang pendidikan

              tertentu.

Rumus :

                      Jml ruang kelas kondisi tertentu pd jenjang pendidikan tertentu *)

% RKK = -------------------------------------------------------------------------------------   x 100 %

                        Jumlah  ruang kelas seluruhnya pd jenjang pendidikan tertentu

Kriteria  : Makin besar nilai pada kondisi baik atau makin kecil nilai pada kondisi 

              rusak berarti makin baik.

Kegunaan :  Untuk mengetahui kondisi ruang kelas sehingga dapat ditentukan

                   prioritas pemeliharaan sekolah di suatu daerah.

k.  Persentase fasilitas sekolah milik (% FSM)

Defenisi; Perbandingan antara fasilitas yang dimiliki sekolah dengan jumlah

              sekolah yang ada. Fasilitas dimaksud terdiri dari : 1) Perpustakaan,

              2) Lapangan Olahraga, 3) UKS, 4) Laboratorium, 5) Keterampilan, 6)

              BP, 7) Serba Guna, 8) Bengkel dan 9) Ruang Praktek

Rumus :

                     Jml fasulitas sekolah tertentu pd jenjang pendidikan tertentu *)

% FSM = --------------------------------------------------------------------------------   x 100 %

                  Jumlah  sekolah pada jenjang pendidikan tertentu )*

*) SD, MI, SLTP, MTS, SMU, SMK, MA dan SMK

Kriteria  : Makin tinggi nilainya berarti kondisi  makin baik.Idealnya adalah 100%

              berarti semua sekolah memiliki fasilitas yang diperlukan.

Kegunaan :  Untuk mengetahui seberapa banyak sekolah yang belum memiliki

                   fasulitas yang seharusnya dimiliki.

l.  Angka Partisipasi Pemerintah Pusat (APPP)

Defenisi; Bantuan pemerintah pusat dalam hal pembiayaan sekolah pada jenjang

             pendidikan tertentu.

Rumus :

                Jumlah penerimaan biaya dari pemerintah pusat 

                         pada jenjang pendidikan tertentu 

APPP = ------------------------------------------------------------------------------   x 100 %

                Jumlah  seluruh  penerimaan biaya pada jenjang 

                                      pendidikan tertentu 

Kriteria  : Makin besar nilainya berarti makin besar pula bantuan pemerintah

              pusat dalam pembiayaan pendidikan.

Kegunaan :  Untuk mengetahui bantuan pemerintah pusat dalam pembiayaan

                   pendidikan..

m.  Angka Partisipasi Orang Tua Siswa (APOS)

Defenisi; Partisipasi orang tua siswa dalam hal  pembiayaan sekolah pada jenjang

             pendidikan tertentu.

Rumus :

                   Jumlah penerimaan biaya dari orang tua siswa

                            pada jenjang pendidikan tertentu 

APPP = ------------------------------------------------------------------------------   x 100 %

                Jumlah  seluruh  penerimaan biaya pada jenjang 

                                       pendidikan tertentu 

Kriteria  : Makin besar nilainya berarti makin besar pula partisipasi orang tua

              dalam pembiayaan pendidikan.

Kegunaan :  Untuk mengetahui  partisipasi orang tua siswa didalam pembiayaan

                   pendidikan anaknya

n.  Angka Partisipasi Pemerintah Daerah (APPemda)

Defenisi; Bantuan pemerintah daerah dalam  pembiayaan sekolah pada jenjang

             pendidikan tertentu.

Rumus :

                    Jumlah penerimaan biaya dari pemerintah daerah 

                               pada jenjang pendidikan tertentu 

APPemda = -------------------------------------------------------------------------   x 100 %

                    Jumlah  seluruh  penerimaan biaya pada jenjang 

                                           pendidikan tertentu 

Kriteria  : Makin besar nilainya berarti makin besar pula bantuan pemda dalam

              pembiayaan pendidikan.

Kegunaan :  Untuk melihat bantuan pemda dalam pembiayaan pendidikan..

o.  Satuan Biaya (SB)

Defenisi; Rata-rata biaya  pendidikan setiap siswa pada jenjang pendidikan

              tertentu.

Rumus :

          Jumlah penerimaan biaya pada jenjang pendidikan tertentu 

SB = --------------------------------------------------------------------------------------------   x 100 %

          Jumlah  seluruh siswa pada jenjang pendidikan tertentu 

Kriteria  : Makin tinggi satuan biaya berarti makin tinggi biaya pendidikan pada

              jenjang pendidikan tersebut..

Kegunaan :  Untuk mengetahui tinggi rendahnya satuan biaya disuatu daerah

Data Relevansi

a.  Persentase Siswa SMU jurusan IPA (% SIPA)

Defenisi; Perbandingan antara siswa jurusan IPA dengan jumlah siswa tingkat III

              seluruhnya pada SMU.

Rumus :

             Jumlah siswa tingkat III jurusan IPA 

SB =  ---------------------------------------------------------   x 100 %

                Jumlah  siswa tingkat III  

Kriteria  : Makin besar persentase siswa jurusan IPA berarti makin banyak siswa

              yang dapat melanjutkan ke PT jurusan iptek

Kegunaan :  Untuk mengetahui berapa banyak tenaga iptek yang dapat

                   dihasilkan

b.  Persentase Siswa SMK menurut kelompok (% SSMK)

Defenisi; Perbandingan jumlah siswa kejuruan kelompok tertentu dengan jumlah

              siswa SMK seluruhnya 

Rumus :

                 Jumlah siswa kelompok tertentu 

% SSMK = ------------------------------------------------   x 100 %

                 Jumlah  siswa SMK seluruhnya  

Kriteria  : Makin tinggi nilai kelompok tertentu yang sesuai dengan kebutuhan

              tenaga di lapangan berarti kondisi makin baik

Kegunaan :  Untuk melihat komposisi siswa SMK menurut kelompok dan

                   kesesuainya dengan kebutuhan lapangan kerja

c.  Persentase SMK yang melaksanakan PSG (% PSG)

Defenisi; Perbandingan jumlah SMK yang melaksanakan PSG dengan jumlah

              SMK seluruhnya 

Rumus :

                    Jumlah SMK yang PSG 

% PSG  =  ------------------------------------------     x 100 %

                     Jumlah SMK seluruhnya  

Kriteria  : Makin tinggi nilai kelompok tertentu yang sesuai dengan kebutuhan

              tenaga di lapangan berarti kondisi makin baik

Kegunaan :  Untuk melihat komposisi siswa SMK menurut kelompok dan

                   kesesuainya dengan kebutuhan lapangan kerja

d.  Persentase lulusan SMK yang terserap di 9 sektor (% LSMK)

Defenisi; Perbandingan jumlah lulusan SMK yang terserap di lapangan kerja

             dengan jumlah lulusan seluruhnya

Rumus :

                  Jumlah lulusan yang terserap di sektor tertentu *) 

% LSMK = -------------------------------------------------------------------------   x 100 %

                                Jumlah  lulusan seluruhnya

Kriteria  : Makin tinggi nilainya menunjukkan kondisi yang makin baik karena

              lulusan SMK dapat terserap lebih banyak

Kegunaan :  Untuk mengetahui besarnya jumlah lulusan SMK kelompok mana

                   yang dapat diserap oleh palangan kerja yang ada.

e.  Persentase Lulusan SMK yang menganggur (% LTB=lulusan tidak bekerja)

Defenisi; Perbandingan jumlah lulusan SMK yang mengganggur dengan jumlah

              lulusan SMK seluruhnya

Rumus :

                Jumlah lulusan SMK menganggur 

% LTB = -------------------------------------------------------     x 100 %

                 Jumlah  lulusan SMK seluruhnya

Kriteria  : Makin tinggi nilainya menunjukkan kondisi yang makin jelek karena

              banyak lulusan SMK yang tidak memperoleh pekerjaan.

Kegunaan :  Untuk mengetahui besarnya jumlah lulusan SMK yang tidak

                   memproleh pekerjaan.

Data Efesiensi

a.  Jumlah Keluaran (JK)

Defenisi; Jumlah siswa yang keluar dari jenjang pendidikan karena telah lulus

              atau tamat belajar dari pendidikan tertentu.

Rumus :

     

 

JK =  Jumlah lulusan tahun pertama + lulusan tahun kedua + lulusan tahun 

          ketiga yang berasal dari kohort 1000 siswa

Kriteria  : Makin tinggi nilainya makin baik. Nilai ideal = 1000, berarti tidak ada

              siswa yang putus sekolah

Kegunaan :  Untuk mengetahui  jumlah siswa yang berhasil lulus dari suatu kohor

                  1000

b.  Jumlah Tahun Siswa (JTS)

Defenisi; Jumlah siswa yang bertahan dari tahun ke tahun sampai lulus pada

              jenjang pendidikan tertentu.

Rumus :

 

JTSsd =  Jumlah lulusan tahun pertama + siswa tahun kedua + siswa tahun

               ketiga + siswa tahun keempat + siswa tahun kelima + siswa tahun

               keenam + siswa tahun ketujuh + siswa tahun kedelapan *) .

JTSsltp/sm =  Jumlah lulusan tahun pertama + siswa tahun kedua + siswa tahun

                      ketiga + siswa tahun keempat + siswa tahun kelima **)

*)  sampai tahun kedelapan karena siswa dapat mengulang dua kali

**)  sampai tahun kelima karena siswa dapat mengulang dua kali

Kriteria  : Makin tinggi nilainya berarti makin baik. Nilai ideal untuk SD = 6000,

              ideal untuk SLTP = 3000 berarti tidak ada siswa yang mengulang

              maupun putus sekolah

Kegunaan :  Untuk mengetahui  berapa tahun siswa yang dapat bertahan di

                   sekolah sampai lulus

c.  Jumlah Putus Sekolah (JPS)

Defenisi; Jumlah siswa yang putus sekolah sebelum lulus pada jenjang

              pendidikan tertentu.

Rumus :

 

JTSsd =  Jumlah putus sekolah tahun pertama +  putus sekolah tahun kedua + 

              putus sekolah tahun  ketiga + putus sekolah tahun keempat + putus

              sekolah tahun kelima +  putus sekolah  tahun keenam + putus sekolah

              tahun ketujuh +  putus sekolah tahun kedelapan *) .

JTSsltp/sm =  Jumlah putus sekolah tahun pertama + putus sekolah tahun kedua

                      + putus sekolah tahun ketiga + putus sekolah tahun keempat +

                      putus sekolah tahun kelima **)

*)  sampai tahun kedelapan karena siswa dapat mengulang dua kali

**)  sampai tahun kelima karena siswa dapat mengulang dua kali

Kriteria  : Makin kecil nilainya makin baik berarti putus sekolah makin kecil.. Nilai

               ideal = 0, berarti tidak ada siswa yang putus sekolah

Kegunaan :  Untuk mengetahui  jumlah  siswa yang putus sekolah, dari kohor

                   1000 siswa dari suatu daerah

d.  Jumlah Mengulang (JM)

Defenisi; Jumlah siswa yang mengulang di tingkat yang sama pada jenjang

              pendidikan tertentu.

Rumus :

 

JUsd =  Jumlah mengulang tahun pertama +  mengulang tahun kedua + 

              mengulang tahun  ketiga + mengulang tahun keempat + mengulang

              tahun kelima +  mengulang  tahun keenam + mengulang

              tahun ketujuh +  mengulang tahun kedelapan *) .

JTSsltp/sm =  Jumlah mengulang tahun pertama +  mengulang tahun kedua + 

                     mengulang tahun  ketiga + mengulang tahun keempat +

                     mengulang tahun kelima **)

*)  sampai tahun kedelapan karena siswa dapat mengulang dua kali

**)  sampai tahun kelima karena siswa dapat mengulang dua kali

Kriteria  : Makin kecil nilainya menunjukkan keadaan yang makin baik, berarti

              makin kecil siswa yang mengulang.  Nilai ideal = 0, berarti tidak ada

              siswa yang megulang

Kegunaan :  Untuk mengetahui  jumlah  siswa yang mengulang, dari kohor 1000

                   siswa dari suatu daerah

e.  Rata-rata Lama Belajar (RLB)

Defenisi; Rata-rata lama belajar  yang diperlukan siswa samapai lulus sekolah 

              pada suatu jenjang pendidikan . Lama belajar sekolah dirinci menjadi

              tiga yaitu lama belajar sampai lulus (RLBI) lama belajar sampai putus

              sekolah (RLBps), dan lama belajar berdasarkan kohort (RLBk)

1)  SD : Rata-rata lama belajar sampai lulus seharusnya 6 tahun

2)  SLTP/SMU/sebagian SMK : Rata-rata lama belajar sampai lulus seharusnya 

     3  tahun

Rumus :

 1)  Rata-rata lama belajar lulusan (RLBI)    

 

                Jumlah  (lulusan I x 6) + (lulusan II x 7) + (lulusan III x 8) 

 RLBI-sd = ----------------------------------------------------------------------------------  x 100 %

                                   Jumlah  lulusan I + II + III

                          Jumlah  (lulusan I x 3) + (lulusan II x 4) + (lulusan III x 5)*) 

 RLBI-sltp/sm = -------------------------------------------------------------------------------   x 100 %

                                           Jumlah  lulusan I + II + III

*)  Jumlah lulusan I adalah lulusan tampa mengulang,lulusan II adalah lulusan 

      mengulang satu kali, lulusan III adalah lulusan  mengulang II kali.

 2)  Rata-rata lama belajar putus sekolah (RLBps)    

 

                     Tahun siswa terbuang putus sekolah 

 RLBps = -------------------------------------------------------------------     x 100 %

                          Jumlah  putus sekolah *)

 *)  Jumlah  putus sekolah yang terjadi selama kohor berlangsung

 3)  Rata-rata lama belajar kohort (RLBk)    

 

                (Jumlah lulusan  x RLBI)+(Jumlah putus sekolah x RLBps)  

RLBk=-     --------------------------------------------------------------------------------------                                                    1000

                          Jumlah  (lulusan I x 3) + (lulusan II x 4) + (lulusan III x 5)*) 

 RLBI-sltp/sm = -----------------------------------------------------------------------------  x 100 %

                                        Jumlah  lulusan I + II + III

Kriteria  :     Untuk SD, nilai mendekati 6 makin baik, untuk SLTP/SM nilai

                   mendekati 3 makin baik. Idealnya = 6 untuk SD dan 3 untuk

                   SLTP/SM

Kegunaan :  Untuk mengetahui  lama belajar siswa sampai lulus, lama belajar

                   sampai putus sekolah dan rata-rata lama belajar gabungan antara

                   lulus dan putus sekolah

f.  Tahun Siswa Terbuang (TST)

Defenisi ; Tahun siswa terbuang adalah tahun siswa yang terbuang diakibatkan

               karena adanya siswa yang mengulang (TSTu), putus sekolah (TSTps)

               dan jumlah mengulang dan putus sekolah (TSTt) pada jenjang

               pendidikan tertentu.

Rumus :

     

TSTu-SD = Jumlah (mengulang I x 1, II x 2, III x 3, IV x 4, V x 5, VI x 6, VII x 7,

                 dan VIII x 8)

TSTu-SLTP/SM = Jumlah (mengulang I x 1, II x 2, III x 3, IV x 4, dan V x 5.

                           dan VIII x 8)

TSTps-SD = Jumlah (putus sekolah I x 1, II x 2, III x 3, IV x 4, V x 5, VI x 6, VII x

                   7, dan VIII x 8)

TSTps-SLTP/SM = Jumlah (putus sekolah I x 1, II x 2, III x 3, IV x 4,dan V x 5)

TSTj = TSTu + TSTps

Kriteria  : Makin kecil nilainya makin baik.Nilai idealnya = 0, berarti tidak ada

              siswa yang mengulang dan putus sekolah

Kegunaan :  Untuk mengetahui  berapa jumlah tahun siswa yang terbuang akibat

                   adanya siswa yang mengulang dan putus sekolah

g.  Tahun Masukan per Lulusan (TML)

Defenisi ; Perbandingan antara jumlah tahun masuk dengan jumlah lulusan  pada

               jenjang pendidikan tertentu.

Rumus :

     

           Jumlah tahun siswa

TML =  ---------------------------------- 

            Jumlah lulusan

Kriteria  : Untuk SD nilai mendekati 6 makin baik, untuk SLTP/SM nilai mendekati 3 makin baik. Nilai idealnya = 6 untuk SD dan 3 untuk SLTP/SM

Kegunaan :  Untuk mengetahui rat-rata berapa tahun yang diperlukan oleh setiap keluaran pendidikan tertentu

h.  Rasio Keluaran per Masukan (RKM)

Defenisi ; Perbandingan antara jumlah lulusan dikaitkan denganwaktu (tahun) yang seharusnya dibutuhkan untuk lulusan  dengan tahun siswa pada suatu  pendidikan tertentu.

Rumus :

     

             Jumlah lulusan x lama belajar seharusnya *)

RKM =  -----------------------------------------------------------------

                              Tahun siswa

Kriteria  : Makin mendekati 1 makin baik, Idealnya = 1 berarti ada kesamaan

              antara masukan dengan keluaran (tidak ada yang putus sekolah)

Kegunaan :  Untuk mengetahui ada tidaknya siswa yang putus sekolah di suatu

                   daerah

kehalaman berikut

---------------------------------------------------------------------------------

 

Top

 

 

 

 


www.geocities.com/pakguruonline

MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GURU INDONESIA

    Situs ini menampung sumbangan tulisan, berupa makalah, kajian, serta ciloteh para guru.

Silahkan kirim tulisan  kepada web master

zulfikri@telkom.net

 

1