DEFENISI,
RUMUS,
|
KRITERIA
|
DAN
KEGUNAAN
|
INDIKATOR
|
|
|
|
|
Untuk
menjelaskan tentang indikator di atas, diperlukan pemahaman
masing-masing indikator dengan menyajikan definisi, rumus, kriteria dan
keginaan masing-masing indikator sebagai berikut :
|
|
1. Data Non Pendidikan. |
|
a.
Kepadatan Penduduk (KP)
|
|
Defenisi
; Rata-rata banyaknya penduduk di suatu daerah/wilayah
per km2
|
Rumus
:
|
|
Jumlah penduduk seluruhnya
|
KP
= ------------------------------------------------- x
km2
|
Luas wilayah/daerah
|
|
|
Kriteria
: Nilainya tergantung dari daerahnya.
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui kepadatan penduduk di suatau daerah.
|
|
b.
Persentase penduduk menurut tingkat pendidikan ( % PTP )
|
|
Defenisi
; Persentase penduduk menurut tingkat pendidikan tertentu
terhadap penduduk deluruhnya di suatu daerah.
|
|
Rumus
;
|
|
Jumlah penduduk tingkat pendidikan tertentu *)
|
%
PTP =
---------------------------------------------------------------------------
x 100%
|
Jumlah penduduk seluruhnya
|
|
|
Keterangan
:
|
|
*)
Tidak pernah/belum dekolah
|
Tidak/belum tamat SD.
|
Tamat SD
|
Tamat SLTP.
|
Tamat SMU
|
Tamat SMK
|
Tamat Diploma I/II
|
Tamat Diploma III/Sarmud
|
Tamat Sarjana dan setingkat diatasnya.
|
|
Kriteria;
Makin tinggi nilai tingkat pendidikan penduduk
yang
berpendidikan sarjana keatas berarti makin baik mutu penduduk di suatu
daerah.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui banyaknya penduduk yang tidak pernah/ belum sekolah,
tidak/belum tamat SD, tamat SLTP, tamat SMU, tamat SMK, tamat Diploma
I/II, tamat Diploma III/Sarmud, dan tamat sarjana.
|
|
c.
Angka Buta Huruf
|
|
Defenisi;
Persentase penduduk yang buta huruf terhadap penduduk seluruhnya di
suatu daerah
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah penduduk buta huruf
|
ABH
= -------------------------------------------------- x
100%
|
Jumlah penduduk seluruhnya
|
|
|
Kriteria;
Makin rendah nilai buta huruf berarti makin baik mutu penduduk di
suatu daerah.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui banyaknya penduduk yang buta huruf di suatu daerah.
|
|
d.
Angka Melek Huruf
|
|
Defenisi;
Persentase penduduk yang melek huruf terhadap penduduk seluruhnya di
suatu daerah.
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah penduduk melek huruf
|
AMH
= -----------------------------------------------------
x 100%
|
Jumlah penduduk seluruhnya
|
|
|
Kriteria;
Makin tinggi nilai melek huruf berarti makin baik mutu penduduk di
suatau daerah.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui banyaknya penduduk yang melek huruf di suatu daerah.
|
|
e.
Persentase Angkatan Kerja ( % AK )
|
|
Defenisi;
Persentase angkatan kerja terhadap penduduk seluruhnya disuatu
daerah.
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah angkatan kerja
|
%
AK =
--------------------------------------------------- x 100%
|
Jumlah penduduk seluruhnya
|
|
|
Kriteria;
Makin tinggi nilai angkatan kerja berarti makin banyak angkatan kerja di
suatu daerah.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui jumlah angkatan kerja di suatu daerah
|
|
f.
Persentase Bukan Angkatan Kerja ( % BAK )
|
|
Defenisi;
Persentase bukan angkatan kerja terhadap penduduk seluruhnya di suatu
daerah.
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah bukan angkatan kerja
|
%
BAK =
---------------------------------------------------- x 100%
|
Jumlah penduduk seluruhnya
|
|
|
Kriteria;
Makin rendah nilai bukan angkatan kerja berarti makin sedikit bukan
angkatan kerja di suatu daerah
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui jumlah bukan angkatan kerja di suatu daerah.
|
|
g.
Persentase Penduduk Miskin ( % PM )
|
|
Defenisi;
Persentase penduduk miskin terhadap penduduk seluruhnya di suatu
daerah.
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah penduduk miskin
|
%
PM =
----------------------------------------------------- x 100%
|
Jumlah penduduk seluruhnya
|
|
|
|
Kriteria;
Makin rendah nilai penduduk miskin berarti makin baik mutu penduduk
di suatu daerah.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui jumlah penduduk miskin di suatu daerah.
|
|
h.
Persentase Penduduk menurut Mata Pencaharian ( % PMP )
|
|
Defenisi;
Persentase penduduk dengan mata pencaharian tertentu terhadap
penduduk seluruhnya di suatu daerah.
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah penduduk mata pencaharian tertentu *)
|
%
PMP =
--------------------------------------------------------------------------
x 100%
|
jumlah penduduk seluruhnya
|
|
|
Keterangan
:
|
*)
pertanian, kehutanan, perburuhan, perikanan,
|
pertambangan, dan penggalian
|
industri, perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel
|
dll.
|
|
Kriteria;
Makin tinggi nilai penduduk yang bermata pencarian pertanian menunjukkan
daerah tersebut adalah pertanian, dst.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui mata pencarian penduduk yang utama apakah penduduk yang
mata pencariannya pertanian, kehutanan, perburuhan, dst.
|
|
i.
Persentase Penduduk menurut Agama ( % PA )
|
|
Defenisi;
Persentase penduduk agama tertentu terhadap penduduk seluruhnya di
suatu daerah.
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah penduduk
agama tertentu *)
|
%
PA =
---------------------------------------------------------- x 100 %
|
Jumlah penduduk seluruhnya
|
|
|
Keterangan
:
|
*)
Islam, Protestan, Katolik, Hindu, atau Budha, dll.
|
|
Kriteria;
Makin tinggi nilai penduduk agama Islam berarti makin banyak penduduk
yang beragama Islam di suatu daerah, dst.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui agama apa yang dianut oleh mayoritas penduduk di suatu
daerah.
|
|
j.
Persentase Daerah Tertinggal ( % DT )
|
|
Defenisi;
Perbandingan antara jumlah desa yang termasuk kategori tertinggi dengan
jumlah desa seluruhnya.
|
|
Rumus
:
|
|
|
Jumlah
desa dengan kategori tertinggi pada daerah tertentu
|
%
DT= --------------------------------------------------------------------------------------------
x 100 %
|
Jumlah desa pada daerah tertentu
|
|
|
Kriteria
: Makin rendah nilainya berarti makin sedikit desa tertinggal atau
kondisi daerah makin baik.
|
Kegunaan
: Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.
|
|
k.
Rasio Puskesmas terhadap Kecamatan (R-P/Kec)
|
|
Definisi:
Perbandingan antara jumlah Puskesmas terhadap jumlah Kecamatan pada
daerah tertentu
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah
Puskesmas
|
R-P/Kec
= ------------------------------------
|
Jumlah Kecamatan
|
|
|
Kriteria;
Makin tinggi nilainya berarti makin banyak jumlah Puskesmas yang ada.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui pelayanan kesehatan terhadap penduduk di suatu daerah.
|
|
l.
Rasio Rumah Sakit terhadap Kabupaten/Kota (R-RS/Kab)
|
|
Defenisi;
Perbandingan antara jumlah desa yang termasuk kategori tertinggi dengan
jumlah desa seluruhnya.
|
|
Rumus
:
|
|
Jumlah
Rumah Sakit
|
R-RS/Kab
= ----------------------------------------
|
Jumlah Kabupaten/Kota
|
|
|
Kriteria;
Makin tinggi nilainya berarti makin banyak jumlah Rumah Sakit yang ada.
|
Kegunaan;
Untuk mengetahui pelayanan kesehatan terhadap penduduk di suatu daerah.
|