Al-Haq

the Truth - Kebenaran
"Aku perlihatkan kepada mereka tanda-tandaku pada jagat ini, dan pada diri mereka,
sehingga teranglah bagi mereka kebenaran itu"
(Al-Qur'an)

 




Perjuangan saya memeluk agama Islam
Oleh : Ibrahim Chalil Ahmad
(Mantan Pandeta)


 
 

Maha suci Tuhan dan maha tinggi, Dia Pencipta, diciptakannya manusia dan diistimewakannya dari makhluk yang lain, disempurnakannya dengan akal serta berkemampuan berfikir dan berpengetahuan. Justru itu wajarlah Tuhan berhak memperhitungkan (menghisab) amal-perbuatan manusia yang baik maupun yang jelek.

 

Maha suci dan maha tinggi Tuhan, yang mana manusia bisa berkemulyaan karena akalnya dan tidak dikirakannya sudi atau tidaknya. Bahkan diberikannya akal itu kepada manusia, dengan jalan akal itu dimaukan masuknya iman kedalam hati manusia. Untuk itu telah dikatakan dalam Torat kepada orang-orang yang mencari kebenaran "Bila kamu mengetahui kebenaran, maka kebenaran itu akan memerdekanmu" (Yahya 8 : 32).

 

Bahkan Tuhan hadapkan kepada orang-orang yang tidak menikmati mata kepala, mereka diberikan mata hati "wa fii anfusikum afalaa tubsiruun (terhadap dirimu sendiri apakah kamu tidak melihat ?" Demikian Tuhan tunjukkan kepada manusia kekuatan besar dari pada kenikmatan akal supaya menjadi landasan dan dasar kepercayaan dan iman.

 

Sejarah selaku saksi jujur, diantara gembong-gembong ahli tentang ke-Tuhanan, mereka menyerukan kebenaran dengan bersedia mati untuk itu. Arius pada abad ketiga Masehi, bersedia mati untuk aqidahnya (kepercayaan) tentang Yesus, berdekatan dengan aqidah (kepercayaan) seorang Muslim.

 

Martin Luther yang menyerukan untuk perbaikan agama, dibawanya panji perbaikan (reformasi) dengan kuat kemauannya dan penuh hasrat berkata, bahwasanya Allah itu Esa (satu), Dia maha pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya manusia itu sama di hadapan Allah. Tidak ada kelebihan Pastor atau Pendeta dari rakyat jelata, melainkan dilihat dari nilai taqwanya.

 

Dalam hal ini Nabi Daud, a.s. berkata : "Pujilah akan Tuhan hai jiwaku ! dan jangan engkau melupakan  suatu kebajikan. Yang mengampuni segala salahmu, dan yang menyembuhkan segala penyakitmu" (Torat, Mazmur 103: 2,3). Bahkan menguatkan bahwa pengampunan itu hanya terbatas pada Tuhan saja. Lalu dia berkata: "Pada masa pikir-pikiranku bertambah dalam hatiku, lalu segala penghiburmu mempersenang hatiku (Torat Mazmur 94 : 19).

 

Dengan ini sampailah kepada kebenaran yang menjadi kepercayaan seorang Muslim yang dijelaskan oleh kata Nabi Daud: "Ya Tuhan ! jikalau kiranya Engkau hendak mengamati kesalahan itu, ya ! Tuhan ! siapa gerangan dapat berdiri ?. Tetapi padamu adalah ampun, supaya orang takutkan Dikau" (Mazmur 130 : 3,4).

 

Jadi jalan kepada Allah pertanda-pertandanya jelas dan terang. Untuk sampai kesana perintisnya ialah logika, akal dan risalah-risalah langit semuanya menyerukan kepada manusia sebagai mana dikatakan oleh Al Masih a.s : "Allah itu roh adanya, maka orang yang menyembah Dia, wajiblah menyembah dengan roh dan kebenaran (Injil Yahya 4 : 24). Hal ini juga diungkapkan dalam Al-Qur'an : "faainama tawallau fasamma wajhullah" (kemana kamu berpaling distu wajah Allah".

 

Yang mendorong kami membuat pembahasan ini demi kepentingan dan kemaslahatan umum, yaitu yang di kabarkan oleh Yesus mengenai Muhammad s.a.w. : "Bahwa batu yang dibuangkan oleh tukang-tukang rumah, ialah sudah menjadi batu penjuru; demikian perbuatan Tuhan, maka hal itu ajaiblah  pada mata kita. sebab itu aku berkata kepada mu bahwa kerajaan Allah akan diambil dari pada mu, dan diberikan kepada suatu bangsa yang menerbitkan buahnya (Injil Matius 21 : 42, 43).

 

Diantara faktor-faktor yang membawa ketengan dan kemantapan hati, ialah yang disebutkan oleh Yesus tadi, merupakan suatu landasan bertalian erat dengan firman Allah dalam Al-Qur'an :"Arrasuulannabiyyal ummiyyal lazi yajidu nahu maktuuban 'in dahum fit tauraati wal injil" (Rasul Nabi yang ummii yang mereka temukan termaktub dalam Torat dan Injil yang ada pada mereka)

 

Dari sini mulailah kami tenang tentram, yakin dan bermantap hati, mengenai utusan Tuhan Nabi yang ummii yang dikabarkan oleh Yesus dengan isyarat perkataannya : "Almasia yang ditunggu-tunggu".

 

Dari sini saya hubungkan antara pendapat Arius pada abad ketiga Masehi dengan pendapat-pendapat Martin Luther  pada abad-abad pertengahan, dan berbilang kenabian yang tertera dalam Torat, yang tercantum dalam Injil, dalam kitab para nabi dan kitab Mazmur, tentang Rasulullah yang terpilih, sehingga Tuhan perkenankan kami menghidangkan risalah ini untuk ummat manusia.

 

Yang menjadi perhatian saya sewaktu memasuki pembahasan (research) ini ialah unsur-unsur (1) Keesaan Tuhan, (2) Pengampunan, (3) Prinsip-prinsip dan penilaian terhadap seseorang, dan (4) Risalah-risalah Allah.

 

1. KEESAAN TUHAN

Dengan tekun surat Al-Ichlas saya baca :

 

Katakanlah (hai Muhammad) Allah itu Esa (satu), Allah tempat meminta. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada yang serupa dengan Dia, sesuatu apapun. (Al-Qur'an, surah Al-Ichlas)

 

Saya merenungkan keesaan Tuhan dalam Al-Qur'an, soal yang bisa dimengerti oleh orang pandai dan oleh orang yang tidak pandai, dapat dimengerti dan di fahami, dapat diketahui dan ditanggapi, bisa menjadi kepercayaan dan iman, tanpa dikerahkan tenaga pikiran banyak-banyak atau tanpa cape-cape mempelajarinya, dan tanpa payah, dapat diterimanya.

 

Saya perbandingkan "Keesaan Tuhan" yang tersebut dalam Injil Matius 28 : 19 "Bapa, dan anak dan Roh kudus" . Sewaktu saya pelajari teks aslinya baru saya tahu bahwa redaksi ini tidak terdapat pada asli Yunaninya (Injil bahasa Yunani).

 

Lain dari pada itu, kacau balaunya pikiran awam dan bimbanglah kaum Kristen dalam membela aqidah (kepercayaan) setelah dibuka topengnya oleh sejarah dan diperkuat oleh Garslaf Crinee, Professor ilmu purbakala di universitas Oxford dalam bukunya "Agama orang Mesir Kuno", bahwa kepercayaan Trinitas diambil dari agama berhala Fir'aun.

 

 2. PENGAMPUNAN

Saya baca dan renungkan firman Tuhan dalam Al-Quran surat Azzumar 53.

  

Artinya :

Katakanlah (hai Muhammad), Wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap dirinya, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya sesungguhnya Dia Maha Pengampun laga Maha Penyayang"

 

Lalu saya perbandingkan ayat ini dengan yang tersebut dalam Injil :

 

"Tanpa penumpahan darah tidak terdapat pengampunan. demikianlah Allah mencintai dunia sehingga anaknya yang dikasihi dikorbankannya supaya tidak binasa semua orang yang percaya kepadanya, bahkan supaya baginya hidup kekal".

 

Saya perbandingkan dua kepercayaan ini :

 

Pertama :

Kurnia Tuhan dan pengampunannya untuk hamba-hambanya tanpa ikatan dan syariat materi.

 

Kedua :

Dengan pakai syarat-syarat di pihak Tuhan dikorbankan-Nya anak-Nya yang dikasihi-Nya, menurut keyakinan mereka. Dari pihak manusia dengan keharusan percaya kepada anak-Nya ini.

 

Dari kepercayaan ini timbulnya suatu upacara Kegerejaan yang terkenal dengan rahasia afchaar, satba atau rahasia syukur. Disitu orang Kristen percaya kepada berpindahnya roti menjadi badan Al Masih dan berpindahnya arak menjadi darahnya, betul-betul dan dimakannya kedua-duanya (roti dan arak) menjadilah hidup kekal.

 

Dari kepercayaan ini timbulnya surat pengampunan. Yang sebenarnya ini adalah bid'ah dan bertentangan dengan hak Tuhan yang dikutuk oleh pemimpin-pemimpin reformasi pada abad ke 15, yang dikepalai oleh Martin Luther orang Jerman, kemudian Zwingle, Calvin dan lain-lain.

 

Saya panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan atas rahmat-Nya yang luas dan pengampunnan-Nya yang sebenarnya tanpa ikatan dan tanpa syarat materi, bahkan dengan tobat yang sebenarnya serta berhasrat kuat untuk memasuki hidup baru, hidup bersih dan suci. Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa.

 

3. PRINSIP DAN PENILAIAN TERHADAP SESEORANG

Saya baca firman Allah dalam Al-Qur'an : "Inna Akramakum 'indallahi atqakum" artinya "Yang paling mulia diantara kamu menurut pandangan Allah ialah yang paling taqwa".

 

Dan lihat atau baca pada Injil : "Jadi kami bukan anaknya hamba sahaya, tetapi anaknya orang merdeka".

 

Hilanglah keheranan saya, akan adanya perbedaan rasial dikalangan orang-orang Amerika pada masa ini, antara orang-orang kulit putih dan berkulit hitam. Bertambahlah kekaguman saya dan salut saya terhadap orang Islam.

 

Kepala suatu bangsa tegak sama tinggi duduk sama rendah dengan rakyatnya, dengan buruh, dengan petani, dengan pedagang, dengan pegawai, seperti bangunan yang kokoh-kuat dukung-mendukung antara satu sama yang lain, sama-sama rukuk-sujud, takut kepada Tuhannya, mengharap kerelaanNya dan mendambakan pengampunanNya. Maka saya yakin bahwa kejayaan Islam dan kaum Muslimin terletak pada keindahan, tenggang-menenggang ini dan terletak pada persaudaraan dan solidaritas yang bersifat kasih-mengasihi, sayang-menyayangi. "Lafadhla li'arabiyya 'ala 'ajmiyya wala li'ajmi 'ala 'arabiyya wala liaswada 'ala ahmara wala liahmara 'ala aswada illa bittaqwa" (Orang arab tidak lebih dari orang Ajam (orang selain Arab) dan orang Ajam tidak lebih dari orang Arab. Orang berwarna merah tidak lebih dari dari orang berwarna hitam dan orang berwarna hitam tidak lebih dari orang berwarna merah. ukuran kelebihannya ialah nilai ketaqwaannya).

 

4. RISALAH-RISALAH ALLAH

Saya baca dan renungkan perkataan Al Masih yang berbentuk perumpamaan :

"Adalah seorang penabur keluar hendak menabur benih, sedangkan ia menabur jatuh sebahagian dijalan" (Injil Matius 13 : 13).

 

Selanjutnya saya baca dan renungkan surat Paulus yang berbentuk perumpamaan :

"Karena kita ketahui bahwa hukum itu rohani, tetapi aku ini di dalam keadaan tubuh, terjual ke bawah dosa, wah aku orang yang celaka ini ! Siapakan gerangan akan melepaskan aku keluar dari dalam tubuh maut ini ? (Surat kiriman Paulus kepada orang Rum 7 : 14,24).

 

Dua perkataan : Yang pertama perkataan Yesus kristus, keistimewaanya sederhana dan jelas susunan redaksinya. Sedangkan yang kedua perkataan Paulus mempunyai keistimewaan sangat dalam arti katanya, kedua-duanya dikatakan firman Tuhan.

 

Lalu saya baca Al-Qur'an :

 

"Alif lammim, Itulah kitab tidak dapat diragukan, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang muttaqin (takut kepada Allah).

 

Selanjutnya saya renungkan fiman Tuhan di dalam Al-Qur'an yang sangat tegas dan jelas yaitu :

 

"Afalaa yatadabbaruunal qur'aana walawkaana min 'indighairillahi lawajaduu fihichtilafan kaasiraa" 

artinya : 

(Apakah mereka tidak merenungkan akan al-Qur'an. kalau al-Qur'an ini datangnya dari selain Allah niscaya mereka dapati disitu perselisihan yang banyak).

 

Sebagai tantangan terhadap makhluk, Tuhan berfirman :

  

Artinya :

"Katakanlah (wahai Muhammad), sungguh andai kata berkumpul manusia dan jin untuk membuat seperti al-Qur'an ini mereka tidak bisa membuatnya seperti itu, walaupun mereka satu sama lain bantu membantu".

 

Maka bertambahlah keyakinan dan kemantapan hati saya dan saya ambil keputusan, saya melepaskan diri dari berkhidmat keagamaan sebagai satu pekerjaan, lalu saya ambil jalan pekerjaa-pekerjaan yang bebas-merdeka lalu kami bekerja di Syarikat Standard stationary di Cairo dari tahun 1955 sampai tahun 1959 untuk mendapatkan penghidupan saya secara hak dan amanat, namun hubungan kami dengan Gereja masih banyak lagi.

 

Tuhan berkehendak, diberinya kami petunjuk menuju keridhaanNya. bukankah Dia berfirman:

 

Artinya :

"Maka barang siapa yang dikehendaki Allah mendapatkan petunjuk, dadanya dibukakan Tuhan menerima Islam sebagai agama (Q.S, Al An'am 125).
 

 

Artinya :

"Adakah orang yang dibukakan Tuhan dadanya menerima agama Islam berarti dia mendapatkan cahaya dari Tuhannya (Q.S, Azzumur 22).

 

Tuhan inginkan ikatan cinta antara saya dengan Tuhan, lalu Dokter Muhammad Abdul Mun'im diberi petunjuk dipertemukan kami pada mentafsiri Al-Qur'an, diberinya kesempatan kami dengan penghargaan yang patut dirumahnya dalam mempelajari dan mentafsiri Al-Qur'an, terbetiklah hati hendak menyatakan dengan terus terang menerima Islam sebagai agama. Dan selesailah semua prosedur secara legal mengenai perobahan surat kelahiran dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Bagian Kelahiran tertanggal 30 Mei 1960 M.

  

Dengan ini selesailah perjuangan saya dengan memeluk agama Islam dimana saya mulai perjuangan di jalan Allah (fisabilillah) dan Rasulnya, memulai dengan hidup serba Islam bersinar dan berpendar, bersih dan suci, dan dengan da'wah yang kuat penuh tumpat, dengan rasa cinta dan keikhlasan terhadap Al-Qur'an dan Islam. Semoga Tuhan taufiqkan kami sesuai dengan yang Dia inginkan. Kemulian bagi Allah dan bagi Rasulnya serta bagi ummat Islam seluruhnya.

 

Pada menu-menu berikut dalam situs ini dapat anda baca kajian serta analisa "Ibrahim Chalil Ahmad" terhadap kebenaran risalah-risalah dan kebangkitan atau kedatangan Nabi Muhammad s.a.w sebagai pelengkap serta pembersih risalah terdahulu hal ini diungkapkannya sesuai dengan apa yang terdapat di dalam Torat dan Injil.

 

    

http://alhaqa.cjb.net

http://www.geocities.com/al_haqa
   

Kirim tulisan dan tanggapan anda ke

zulfikri@telkom.net
 

 Copyright 2004 Al-Haq All rights reserved

1