Latar Belakang
Eksistensi Paduan Suara Unpar sebagai paduan suara terbaik di Indonesia telah terbukti melalui
predikat "barometer" kemajuan paduan suara Indonesia yang disandangnya. Kompetisi Paduan Suara Unpar
merupakan wadah berkompetisi dan berprestasi tingkat nasional, terbuka bagi seluruh paduan suara di Indonesia
yang diselenggarakan oleh PS Unpar sejak tahun 2001.
Tujuan Kompetisi
Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni melalui penampilan paduan suara - paduan suara terbaik di Indonesia
pada event Kompetisi Paduan Suara Unpar IV 2007. Masyarakat luas selaku penikmat seni diharapkan semakin apresiatif dan terlibat sehingga tercipta
masyarakat yang mencintai dan partisipatif terhadap dunia seni.
Melahirkan paduan suara yang berkualitas melalui ajang kompetisi yang mengutamakan sportivitas dan kreativitas.
Menjaga eksistensi dan menjadi bentuk tanggung jawab PS Unpar sebagai "barometer" kemajuan paduan suara nasional dalam
menjaga dan meningkatkan kualitas paduan suara di Indonesia.
Paduan Suara Universitas Katolik Parahyangan
Dimulai pada tahun 1962, sekelompok mahasiswa Unpar, di bawah pimpinan A.P. Sugiarto yang pada
saat itu masih menjadi mahasiswa Unpar, membentuk kelompok kegiatan paduan
suara mahasiswa di lingkungan kampus, yang kini disebut PS Unpar.
Diawali dengan kemenangan pada Festival Paduan Suara ITB, kejuaraan tingkat nasional sebanyak tiga kali
secara berturut-turut pada tahun 1990-1994. Pada tahun 1995,dimulailah perjalanan
internasional dari paduan suara ini ke negara Belanda.
Kemenangan yang diraih dalam perjalanan pertamanya ke pentas
internasional ini memunculkan suatu keberanian untuk kembali mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional di tahun-tahun
berikutnya. Sehingga pada tahun 1997, kembali PS Unpar mengikuti kompetisi
internasional di Italia. Pada tahun 2000 yang lalu mengikuti Olimpiade Paduan
Suara Pertama di Linz, Austria.
Keikutsertaan tersebut akhirnya membawa kemenangan manis, dengan berhasil
merebut 3 medali emas dalam Olimpiade Paduan Suara tahun 2000 yang lalu, dan
tahun 2003 PS Unpar berhasil meraih 1st prize of Achievement Level 1 and Gustave
Chalier Preis for the best Interpretation of Sacred Choral Works untuk lagu
Gloria 3-Woo Hyo-Wan"pada 8th International Chamber Choir Competition
Marktoberdorf di Jerman pada bulan Juni 2003.
Pada bulan Juli 2005, PS UNPAR diundang untuk tampil bersama paduan suara
internasional lainnya dalam 6th International Taipei
Choral Festival di Taipei
dan 7th World Symposium on Choral Music di Kyoto, Jepang.
Begitu juga pada Juni 2006, PS Unpar kembali
diundang untuk tampil dalam La
Fabbrica del Canto Festival di Legnano, Itali.
|