Power Quality for
High End Audio (Part 1)
"Makanan yang kita
makan sehari hari sesungguhnya dapat diibaratkan dengan listrik yang
disupply ke peralatan high-end. Jika makanan yang kita makan tidak bergizi
baik, maka kemampuan kerja kita tidak akan maksimal, tubuh kita akan
menjadi tidak sehat serta mudah terserang penyakit. Begitu pula dengan
listrik yang kita supply ke peralatan high-end kesayangan kita, jika listrik
yang disupply ke peralatan high-end milik kita tidak berkualitas baik
maka kualitas suara yang dihasilkannya juga tidak akan maksimal."
Arus DC dan AC
Untuk bisa bekerja
tentu saja peralatan high end yang kita miliki harus diberikan supply tegangan
listrik, pada dasarnya ada dua bentuk tegangan listrik yaitu arus bolak balik
/ alternating current ( disingkat Arus AC) dan arus searah /direct
current (disingkat arus DC). Arus AC dapat diperoleh dengan cara menghubungkan
langsung peralatan kita ke kabel PLN ataupun menghubungkan peralatan
kita ke Genset. Sedangkan arus DC dapat diperoleh dari batu batere ataupun
accumulator (disingkat aki). Sesungguhnya arus listrik yang biasanya
diperlukan oleh perangkat high end pada rangkaian internalnya
ialah arus DC, arus DC tersebut diperoleh dengan menyearahkan arus AC sehingga
menjadi DC dan rangkaian penyerarah (rectifier) digunakan pada proses ini.
Namun adapula beberapa merek produk high end yang mendapatkan arus DC langsung
dare batere ataupun aki dengan pertimbangan bahwa arus DC yang diperoleh
langsung dari batere atau aki memiliki kadar noise yang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan kadar noise pada arus DC yang didapat dengan
menyearahkan arus AC. Akan tetapi penggunaan batere /aki untuk perangkat
high end terbatas pada peralatan front end yang membutuhkan tidak banyak
daya listrik seperti halnya phono stage preamp, linestage preamp ataupun
CD player, penggunaan batere pada power amplifier adalah tidak efisien, apalagi
kalau power amp-nya berdaya besar.
Kualitas listrik
PLN
Gambar
1
Bentuk gelombang listrik dari PLN
o:p>
Pada Gambar 1 di
atas anda dapat melihat bentuk gelombang listrik PLN yang saya ukur di
Showroon Ultimate Audio, frekuensi yang terukur adalah 50Hz (periode = 20ms)
dan besar nilai tegangan yang terukur adalah 220 volt .
Saya tidak dapat mengatakan berapa % Total Harmonik Distortion
(THD) dan berapa decibel (db) S/N ratio dari gelombang listrik tersebut
karena saya tidak memiliki spectrum analyzer untuk mengukurnya, akan
tetapi saya berasumsi bahwa THD dari gelombang listrik tersebut cukup besar
dan S/N rationya mungkin rendah sekali.
Dasar penilaian saya adalah bahwa kalau kita lihat pada puncak positif
dan negatif dari gelombang tersebut terjadi clipping, dan juga terlihat
bahwa pada posisi mendekati puncak terdapat spike (ditandai dengan panah merah).
Perlu anda ketahui bahwa dalam proses penyerahan gelombang AC menjadi
DC, didaerah sekitar puncak inilah paling banyak terjadi perpindahan
arus AC untuk diubah menjadi arus DC.
Jika gelombang listrik berkualitas seperti ini disupply ke perangkat
high end yang rangkaian power supplynya asal asalan, pasti kualitas suara
dari peralatan high end tersebut akan menjadi buruk. Berbagai
istilah pecinta high end seperti misalnya "mid-nya ga fokus", "suara
vocal butek", "suara berkabut" bisa menjadi vonis ahir bagi
peralatan high end tersebut dari orang yang mendengarnya.
Pada Gambar2 di bawah ini anda dapat melihat bentuk gelombang keluaran
dari Power 15 rancangan
saya. Terlihat dengan jelas bahwa bentuk gelombang tersebut sangat mendekati
bentuk gelombang sinus yang sempurna. Tidak ada clipping ataupun spike terlihat
disini.
Gambar 2
Bentuk Gelombang
Listrik Keluaran Power 15
Ketika saya mengukur dengan multimeter
baik tegangan keluaran dari Power 15 maupun tegangan listrik PLN di showroom
Ultimate audio, hasil yang saya dapat adalah bahwa kedua tegangan tersebut
sama sama bernilai Noo Pee Jii (220V), akan tetapi kalau dimonitor
dengan osiloskop terlihat bahwa listrik dari PLN bentuknya sudah tidak sinus
murni sedangkan keluaran dari Power 15 berbentuk sinus murni. Perumpamaan
tentang air AQUA dan air PAM berikut ini mungkin bisa membantu anda memahami
masalah di atas :
Satu
liter air PAM dan satu liter air AQUA kalau diukur volumenya dan ditimbang
beratnya akan menunjukkan nilai volume yang sama sama satu liter dan nilai
berat sama sama satu kilogram, akan tetapi kalau kedua sample air tersebut
dilihat dengan mikroskop maka pada air PAM mungkin masih ada bakteri dan
kaporit sehingga tidak boleh diminum langsung sebelum dimasak, karena kalau
diminum langsung anda bisa kena diare, sedangkan pada air AQUA tidak terlihat
ada bakteri dan air tersebut boleh diminum langsung tanpa resiko terkena
diare.
Perlunya supply
listrik yang berkualitas baik sudah terlebih dulu disadari oleh para perancang
turntable, faktanya ialah bahwa sejak sekitar 20 tahun yang lalu sudah
mulai ada pembuat turntable yang mengembangkan power generator khusus untuk
motor turntable. Dasar pemikiran mereka adalah bahwa untuk dapat bekerja
dengan baik motor turntable perlu mendapatkan listrik yang berkualitas
baik pula, dan pada kenyataannya listrik dari PLN tidak memadai untuk membantu
motor turntable bekerja dengan baik.
List berikut ini bisa jadi referensi tentang Turntable Supply
bagi anda yang memakai turntable :
1. Linggo dan Valhalla dibuat oleh Linn
( http://www.linn.co.uk )
2. SDS, dibuat oleh VPI
(http://www.vpiindustries.com)
3. Syncro Power Generator, dibuat oleh Clearaudio ( http://www.clearaudio.de )
4. Precission Motor Drive, dibuat oleh Walker Audio ( http://www.walkeraudio.com)
5. Pure Cycle , dibuat oleh Ben Duncan
( http://www.britishaudio.co.uk/benduncan.html)
6. Garrad PSU, dibuat oleh Garrad
(
http://www.garrad501.com )
Pada bidang high-end yang non turntable setahu saya baru Madrigal
yang menggunakan teknik power generator pada produknya yaitu pada produk
Mark Levinson Reference Preamp No. 32, dan pada kenyataanya
produk ini diakui sebagai salah satu preamp terbaik di dunia saat
ini.
Mengapa harus sinus
murni
Pada Gambar
3 anda dapat melihat rangkaian penyearah AC ke DC yang mendapat supply dari
arus AC yang kotor, karena mendapat supply arus AC yang kotor maka keluaran
DC dari rangkaian penyearah ini pun tidak bisa bersih, karena kandungan
harmonik dari arus AC ikut terbawa pula ke arus DC hasil penyearahan tersebut.
Harmonik dari arus DC yang masih kotor tersebut bisa merembes ke dalam
rangkaian amplifier ataupun bagian lainya dan kemudian pada ahirnya
merusak kualitas suara dari perangkat high end tersebut
Gambar 3
Pada gambar 4 anda
dapat melihat sebuah rangkaian penyearah yang dihubungkan dengan arus AC
yang benar benar berbentuk sinus murni (pure sine wave).
Sebagai output dari rangkaian penyearah tersebut adalah arus DC yang
lebih stabil dan bersih.
Gambar 4
Gelombang sinus
sesungguhnya adalah bentuk gelombang fundamental yang membentuk gelombang
gelombang lainnya yang lebih komplek, dapat pula dikatakan bahwa gelombang
sinus murni adalah gelombang yang tidak memiliki harmonik, malah sebaliknya
gelombang sinus murni membentuk gelombang lain yang lebih komplek.
Jenis gelombang lain yang ada di alam seperti misalnya gelombang
persegi (square wave), gelombang segitiga(triangle wave), gelombang gigi
gergaji (sawtooth wave), pada dasarnya dapat diuraikan menjadi harmonik harmoniknya
yang terdiri dari gelombang sinus murni.
Dalam bidang matematika proses transformasi suatu bentuk gelombang yang
kompleks menjadi harmoni harmoninya dikenal dengan nama Transformasi Fourier.
Sebutan "Fourier" diambil dari nama seorang ahli matematika kelahiran
Perancis yang bernama Jean Baptiste Fourier, sebagai kenangan akan jasa
Beliau karena telah menemukan metode Transformasi tersebut.
Gambar 5 di bawah ini bisa membantu anda memahami kandungan harmoni
yang dimiliki oleh gelombang yang umum ada dalam aplikasi elektronik seperti
misalnya Square, Sawtooth, dan Triangle wave. Pada masing masing analisa spektrum
dari masing masing gelombang tersebut, terlihat bahwa selain frekuensi
fundamental (Ff) yang memiliki amplitudo paling besar, masih banyak lagi
terdapat frekuensi frekuensi harmonik (Fh1, Fh2,Fh3,...dst) yang membangun
gelombang tersebut menjadi suatu bentuk gelombang utuh. Sebaliknya pada
sine wave, tidak ada harmonik sama sekali, dan yang ada hanyalah fundamental
frekuensi.
Karena sifatnya yang hanya terbentuk dari frekuensi fundamental
saja, maka arus DC yang dihasilkan dari proses penyearahan dengan
memakai arus AC yang berbentuk gelombang sinus murni akan memiliki
noise lebih rendah dibandingkan jika penyearah tersebut memakai jenis
gelombang AC lainya yang bukan sinus murni, seperti misalnya gelombang segitiga
(triangle wave), gelombang persegi (square wave), gelombang gigi gergaji
(sawtooh wave) serta pula gelombang listrik dari PLN.
Gambar 5
Dalam kaitannya dengan bentuk gelombang listrik dari PLN, harmonik
yang dimiliki oleh gelombang listrik PLN mungkin saja sangat banyak
dan sulit diprediksi seperti apa banyaknya. Listrik yang dihasilkan
oleh Pembangkit Listrik milik PLN dikirim ke rumah kita dengan melewati
kabel listrik yang panjangnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kilometer,
dalam perjalanan listrik yang panjang tersebut banyak noise yang dapat diambil
oleh listrik PLN tersebut melalui kabell listrik yang digunakan PLN. Sumber
sumber noise bagi listrik PLN adalah seperti gelombang RF dari radio,
RF dari handphone, noise dari switching power supply, noise dari ballast
lampu yang digunakan oleh tetangga kita atau dirumah kita sendiri, noise
induksi dari coil pengapian kendaraan bermotor, serta mungkin banyak lagi
sumber noise yang belum diketahui orang.
Noise tersebut ahirnya menyatu dalam gelombang listrik produksi PLN
menjadi harmonik, pada arhirnya ketika arus listrik AC dari PLN digunakan
untuk menghasilkan arus DC, harmonik tersebut juga akan ikut masuk mengkontaminasi
arus DC yang dihasilkan.
Untuk kritik dan saran bisa menghubungi saya di
Hp : 08161375077
Email : sap_or_id@yahoo.com