Edisi 28 September 1998
-- - BERITA UTAMA
INDEKS :
BERITA UTAMA
TAJUK RENCANA
ATANG RUSWITA
BANDUNG RAYA
JAWA BARAT
NUSANTARA
EKONOMI
OLAHRAGA
ARTIKEL
SURAT PEMBACA

IKLAN MINI BARIS

KONTAK :
REDAKSI
PERUSAHAAN

GRUP PIKIRAN RAKYAT

Demonstran Malaysia Diilhami Sukses Gerakan Reformasi RI
Para Pendukung Anwar Belajar Demo di Sini

JAKARTA, (PR).-
Sekitar 30 mahasiswa Malaysia pendukung Anwar Ibrahim datang ke Indonesia untuk mempelajari seni demonstrasi yang telah berhasil menumbangkan Presiden Soeharto. Sementara puluhan mahasiswa Indonesia juga berangkat ke Malaysia untuk memberikan pelajaran serupa kepada rekan-rekannya di negeri jiran itu.

Sinyalemen ini dikemukakan mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia, Ghaffar Baba, pada konferensi pers di Jakarta, Minggu (27/9).

Akhir-akhir ini Malaysia tengah dilanda aksi demonstrasi yang menentang kepemimpinan PM Mahathir Mohammad. Para demonstran ini diilhami oleh gerakan reformasi mahasiswa Indonesia yang sukses menurunkan Soeharto. "Sekitar 30 mahasiswa Malaysia datang ke Indonesia untuk belajar bagaimana demonstrasi. Juga 30 mahasiswa Indonesia datang ke Malaysia untuk memberikan pelajaran cara-cara demonstrasi," katanya.

Sayang, Baba tidak mau menjelaskan lebih lanjut, siapa-siapa yang datang ke Indonesia itu, maupun mahasiswa Indonesia yang datang ke Malaysia itu. Ia juga tidak menjelaskan kapan saling kunjungan mahasiswa itu terjadi. Sejauh ini memang ada informasi beberapa warga RI ditangkap pemerintah Malaysia karena dituduh ikut demonstrasi menentang Mahathir.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Dr. Amien Rais, beberapa waktu lalu juga berangkat ke Malaysia. Kedatangannya disambut para mahasiswa Malaysia. Kepada Amien, para mahasiswa itu meminta nasihat bagaimana agar gerakan mereka bisa berhasil. Namun, menurut Baba, jawaban Amien waktu itu sangat bijaksana. 

"Apakah kalian ingin merusak negeri yang indah ini? Kalau itu yang akan kalian lakukan, saya tidak akan memberikan nasihat," kata Amien seperti dikutip Baba.

Baba menuduh, gerakan mahasiswa ini dimobilisasi Anwar Ibrahim yang tidak bisa menerima pemecatannya sebagai Wakil PM Malaysia. Bahkan lebih dari itu, Anwar dituduh menyetir gerakan ini untuk menumbangkan Mahathir. Karena itulah Anwar dikenai ancaman Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (Internal Security Act-ISA).

"Anwar ditahan di bawah ISA karena menggelar rapat umum tanpa izin untuk menghasut rakyat agar menjatuhkan kerajaan (pemerintahan - red)," kata Baba.

Dia mengatakan, PM Malaysia atau pejabat lainnya bisa dikritik kapan saja dalam 24 jam atau 365 hari. Namun kalau sudah berlaku kriminal dan akan menjatuhkan pemerintahan yang sah, siapa pun dapat dikenai ISA, tak terkecuali Anwar atau Raja (Sultan) Malaysia sekalipun.

Kalau Anwar ingin mengganti Mahathir, hal itu bisa dilakukan melalui mekanisme yang ada yaitu pemilihan umum, bukan melalui demonstrasi. "Kalau penggantian pemimpin dilakukan melalui demonstrasi-demonstrasi, maka akan terjadi perpecahan dan bunuh-bunuhan di antara sesama rakyat," katanya.

Ditegaskan, pemecatan Anwar sama sekali tidak ada hubungannya dengan perbedaan pandangan politik antara Mahathir dengan Anwar. Adalah hak PM untuk memecat pembantunya. "Boris Yeltsin (Presiden Rusia - red) saja memecat pembantunya, seluruh dunia tidak gaduh. Tony Blair (PM Inggris - red) juga begitu, tapi tidak ada kegaduhan. Mengapa Anwar dipecat, terus membuat kegaduhan?" katanya.

Pemecatan hal biasa

Dia menjelaskan, masalah pemecatan adalah hal biasa dalam sejarah manusia. Baba mencontohkan, Tuhan saja memecat Nabi Adam dan Siti Hawa dari surga dan menurunkan mereka berdua ke dunia. "Jadi pemecatan adalah hal biasa," katanya lagi.

Masalah yang sebenarnya, kata Baba yang dulu juga pernah dipecat Mahathir, adalah karena Anwar Ibrahim telah melakukan tindakan liwath (homoseksual). Dia menunjukkan sebuah surat kabar Malaysia yang mengutip pengakuan dua orang pria yang mengaku disodomi Anwar.

Anwar adalah didikan Mahathir. Tokoh berusia 52 tahun itu dibawa ke dalam UMNO oleh Mahathir. Baba mengakui, sebetulnya Anwar adalah tokoh yang dicintai Mahathir dan diproyeksikan jadi pengganti Mahathir yang sudah berkuasa selama 17 tahun. Namun karena perilaku seksual yang menyimpang itulah maka Mahathir memecatnya. 

"Bisa Anda bayangkan bagaimana kalau Malaysia dipimpin oleh seorang homoseksual. Saya kira Indonesia pun tidak mau memiliki presiden yang homoseks," katanya.

Baba menyatakan ketersinggungannya atas reaksi tokoh HAM Indonesia, Adnan Buyung Nasution. Buyung sempat mengadakan aksi di depan Kedubes Malaysia dan menyatakan akan mengumpulkan dana bagi perjuangan Anwar. Anjurkan kepada Buyung, agar uang yang dikumpulkan itu diberikan kepada rakyat Indonesia untuk membeli makanan. Anwar itu punya banyak uang dan sudah 70 pengacara menyatakan siap mendampinginya.

"Kalau Adnan suka sama Anwar, bawa saja Anwar ke Indonesia. Saya akan tanggung ongkos-ongkosnya. Jadikan dia presiden sehingga dia bisa melakukan kebiasaan homoseksualnya di Indonesia tanpa dihukum. Saya dengar di Indonesia tidak ada hukuman untuk sodomi. Di Malaysia dihukum," katanya.

Kecewa kepada pers

Dalam konferensi pers itu, Baba tidak mudah meyakinkan wartawan Indonesia tentang alasan perilaku seksual Anwar. Debat sengit pun terjadi. Bahkan Baba tetap menilai wartawan Indonesia tidak memiliki maklumat (informasi - red) memadai ketika fakta-fakta bantahan itu disampaikan wartawan Indonesia.

Baba menyatakan kekecewaannya kepada pers Indonesia yang ia nilai berpihak kepada Anwar Ibrahim, sehingga menyebabkan citra Anwar seolah-olah sebagai pahlawan reformasi. "Pers Indonesia tidak mendapat maklumat yang memadai. Mungkin karena tidak ada pers Indonesia yang memiliki perwakilan di negara kami. Ataukah memang pers Indonesia tidak suka kepada Malaysia?" katanya.

Dia mengatakan, pers Indonesia memberitakan seolah-olah Anwar adalah tokoh reformasi, sehingga terkesan Malaysia tidak bakal mengalami perubahan jika tetap di bawah kepemimpinan Mahathir Mohammad. "Sejak 50 tahun lalu sudah melakukan perubahan. Kami semula tidak menganggap masalah dengan pemerintahan Inggris atau Belanda. Tetapi sejak itu, kita ingin merdeka. Kami pun akan terus menantikan perubahan lain di bawah Mahathir," katanya.

Baba mengatakan, kedatangannya ke Indonesia bukan sebagai utusan Mahathir. Dia kebetulan datang ke Indonesia untuk mengunjungi keluarganya. Baba memiliki rumah di Bogor. Ia merasa tidak enak dengan pemberitaan koran-koran Indonesia yang dibacanya di atas pesawat. "Karena itulah saya ingin meluruskan berita yang salah tentang negara saya," katanya.

Anwar adalah sahabat dekat Presiden BJ Habibie. Ketika ditanya apakah ia akan menemui Presiden Habibie, Baba menolaknya. "Saya tidak ingin mengganggu Pak Habibie. Beliau tengah disibukkan untuk mengatasi kegawatan ekonomi. Saya adalah orang 'kerdil' yang tidak pantas menemui Presiden Habibie," katanya.

Namun ia akan berupaya menemui beberapa tokoh Indonesia, terutama pimpinan-pimpinan partai politik. Belum diketahui siapa yang akan ia datangi. Namun menurut sumber, ia berharap bisa bertemu dengan Akbar Tandjung, Amien Rais, Megawati, Ismail H. Metareum ataupun Gus Dur. "Atau kalau ada tokoh yang ingin mencari maklumat yang memadai, saya akan berikan nomor telepon saya di Bogor," katanya.*** 


HAK CIPTA © PT PIKIRAN RAKYAT BANDUNG, 1997
WEB DIRANCANG DWI SETYADI - BPPTI EDITORIAL
  1