Media Indonesia OnLine
Rabu, 9 September 1998

PM Mahathir Tuduh Anwar Memprovokasi Pemerintah

INTERNASIONAL 


KUALA LUMPUR (AFP): Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad, kemarin, menuduh Anwar Ibrahim yang telah dicopot dari jabatan menteri keuangan dan wakil perdana menteri, melakukan provokasi agar pemerintah menangkap dirinya.

''Anwar mengerahkan seluruh kemampuannya memprovokasi pemerintah agar dia ditangkap dan ditahan. Dengan cara ini, dia berharap bisa dianggap sebagai pahlawan untuk membuktikan bahwa pemerintah Malaysia otoriter,'' kata PM Mahathir kepada wartawan di sela-sela acara Pesta Olahraga Persemakmuran di Kuala Lumpur.

PM Mahathir mengatakan, pencopotan Anwar dari posisi menteri keuangan dan wakil perdana menteri yang diikuti pemecatan dari keanggotaan Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), semata-mata dilatar belakangi oleh moralnya. ''Kami mengambil tindakan karena moralnya tidak baik. Dia terlibat dalam berbagai aktivitas yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang yang punya kedudukan seperti dia,'' sambungnya.

Ketika wartawan menanyakan mengapa Anwar dicopot sebelum pengadilan membuktikan dia bersalah, PM Mahathir mengatakan, ''di masa lalu kami telah bertindak, sekalipun mereka belum diajukan ke pengadilan.''

PM Mahathir mengaku tidak melihat tanda-tanda bahwa krisis perekonomian Malaysia akan memburuk karena pemecatan Anwar. ''Saya pikir tidak akan demikian (bertambah buruk). Seperti yang Anda semua lihat, pemecatannya tidak menimbulkan negatif di bursa efek,'' katanya menunjuk situasi di Bursa Efek Kuala Lumpur yang kian membaik sejak Rabu pekan lalu (2/9).

Pemimpin Malaysia yang memang tidak pernah ragu-ragu mengkritik Barat ini, juga menyatakan bahwa pihak asing selalu memuji Anwar karena langkah-langkahnya sejalan dengan agenda mereka (pihak asing). ''Bila Anda tidak mengikuti kemauan mereka (pihak asing) maka Anda langsung dicap jelek. Tapi apa pun kata pihak asing, kami tetap akan bersikap dan bertindak independen,'' tegasnya.

Hampir pada saat bersamaan, Menlu Malaysia Abdullah Badawi menuduh Anwar berusaha menyulut kemarahan massa terhadap pemerintah dan menciptakan kekacauan publik. Dia juga mengecam Anwar karena dianggap mempolitisir pencopotan dirinya dari kabinet dan pemecatan dari UMNO.

Menlu Badawi yang juga salah seorang dari tiga wakil ketua UMNO, menyatakan bahwa Anwar berusaha mengalihkan perhatian publik dengan berkali-kali menyatakan bahwa dirinya akan ditahan dan ditangkap berdasarkan Undang-undang Keamanan Dalam Negeri (ISA).

''Anwar berkali-kali memberitahukan media (massa) bahwa dirinya akan ditangkap setiap saat berdasarkan ISA,'' kata Menlu Badawi. ''Ini jelas merupakan usaha yang tidak hanya mendorong agar para pendukungnya bangkit melawan pemerintah, tapi juga merupakan usaha mengalihkan fukos publik dari isu sebenarnya yang berkaitan dengan tingkah laku seksual,'' sambungnya.

Menanggapi langkah-langkah yang telah ditempuh dan rencana Anwar keliling Malaysia untuk menjelaskan posisinya dan mengkampanyekan reformasi, Menlu Badawi menyerukan agar anggota UMNO tetap tenang dan mengabaikan seruan Anwar.

Anwar Ibrahim yang sejak Rabu pekan lalu tidak lagi punya jabatan formal di lingkungan pemerintah dan partai berkuasa (UMNO), tentu saja membantah tuduhan telah berusaha menciptakan perpecahan dalam UMNO. ''Saya tidak pernah dan tidak akan merekayasa perpecahan. Tapi saya akan menuntut agar para anggota UMNO diberikan hak untuk menyatakan pendapat,'' katanya.

Dalam wawancara dengan jaringan kantor berita AFP di kediamannya di Kuala Lumpur yang tidak pernah dia tinggalkan sejak tidak lagi menjadi pejabat tinggi negara, Anwar berkali-kali menekankan sama sekali tidak ingin menciptakan perpecahan dalam UMNO. Apa yang telah dan akan dilakukan, semata-mata menutut hak kebebasan berbicara.

Anwar sama sekali tidak menyatakan menyesal bergabung dengan UMNO walau dia dipecat dari keanggotaan partai ini Kamis pekan lalu (3/9). ''Saya pikir saya telah berbuat banyak untuk partai. Saya telah mengerjakan tugas-tugas partai dengan seluruh kemampuan saya. Saya masih percaya pada UMNO,'' katanya. (Agd/W-1)


Hak cipta © 1997-1998 Media Indonesia 
  1