Internasional | Edisi : 01-OCT-1998 |
KUALA LUMPUR (AFP): Mantan wakil PM Malaysia Anwar Ibrahim kemarin
dihadapkan kepada tuduhan baru sodomi yang merupakan dakwaan kelima sejak
penampilan pertamanya di pengadilan pada Selasa.
Anwar menolak tuduhan yang menyatakan dia melakukan hubungan seks yang tidak lazim dengan Mior Abdul Razak di satu hotel di Petaling Jaya-kawasan bisnis-Desember 1992. "Saya tidak bersalah," ujar mantan Menkeu itu kepada Hakim Wan Afrah Wan Ibrahim di ruang pengadilan Petaling Jaya yang disesaki pengunjung. Anwar menyangkal 10 tuduhan yang diarahkan kepadanya. Dalam penampilan pertamanya di pengadilan Selasa, dia dikenakan lima dakwaan, satu mengenai korupsi dan empat lainnya berhubungan dengan keterlibatannya dalam seks yang tidak wajar. Selama sidang yang berjalan setengah jam kemarin, pengacara Anwar mengupayakan pembebasan bersyarat untuk kliennya dan meminta dua dokter spesialis memeriksa mata Anwar dan luka di badannya. "Dokter rumah sakit Kuala Lumpur merekomendasikan seorang spesialis namun ditolak. Anwar melaporkan kepada saya," kata pembela Christopher Fernando kepada hakim seperti dikutip AFP. Otoritas kehakiman menolak pembebasan bersyarat Anwar dengan alasan penahanannya berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA) yang sangat kaku tapi mengizinkan dokter mata memeriksa cedera Anwar. Jaksa mengatakan Anwar diperiksa tiga dokter pemerintah selama penahanannya dan itu dipandang cukup. Mata Anwar membiru dan membengkak. Mantan sekutu PM Malaysia Mahathir Mohamad tersebut kelihatan lelah dan berulang kali mengusap matanya dengan kertas tisu yang diberikan istrinya Wan Azizah Wan Ismail. Pengadilan itu juga dihadiri ayahanda dan lima dari enam anak Anwar. Kepada pengadilan, pendiri ABIM ini mengaku mendapat siksaan aparat yang membuatnya tidak sadarkan diri. (ram) |
Internasional | Edisi : 01-OCT-1998 |