Kompas Cyber MediaKompas Cyber Media
 
 
KOMPAS Online
 
 
Kompas Cyber Media
Koran Daerah
English  Nederlands 
 
Senin, 28 September 1998

Mahathir Hadapi Aksi Reformasi

Kuala Lumpur, Kompas

 Tuntutan agar Malaysia melakukan reformasi politik dan keadilan sosial tidak hanya muncul di dalam negeri, melainkan juga di luar negeri. Hari Minggu (27/9), partai-partai oposisi dan kelompok-kelompok aksi berkoalisi melakukan kampanye reformasi dalam usaha melawan PM Mahathir Mohamad yang sudah berkuasa selama 17 tahun.Di Selangor, semalam, pemimpin Partai Islam se-Malaysia (PAS), Fadzil Mohamad Noor memimpin pertemuan akbar yang disebutnya sebagai Gerakan Keadilan Rakyat Malaysia. Dalam rapat akbar yang dihadiri paling sedikit 200.000 orang itu, ia menyerukan segera dilaksanakannya reformasi dan dihapuskannya Akta Keamanan Dalam Negeri (Internal Security Act/ISA). Berdasarkan ISA, seseorang bila ditahan tanpa lewat proses peradilan, seperti dialami mantan Deputi PM Anwar 
Ibrahim.

 Sementara itu, ekonom senior Bank Dunia, Joseph Stiglitz, seperti dikutip kantor berita Reuters mengatakan, investor mungkin menghindari Malaysia yang dilanda krisis politik. Krisis membesar tatkala Anwar 
Ibrahim dipecat kemudian ditahan 20 September lalu dengan menggunakan legalitas ISA tanpa bisa ditemui pengacara atau keluarganya.

 Menurut Stiglitz, Malaysia mungkin menghadapi tindakan masyarakat internasional yang sama kuatnya seperti terhadap Afrika Selatan termasuk sanksi ekonomi. Akan tetapi, Mahathir seperti dilaporkan wartawan Kompas Asep Setiawan dari Kuala Lumpur, semalam, me-nyatakan tidak gentar menghadapi upaya-upaya merusak pemulihan ekonomi Malaysia yang mulai resesi sejak Agustus lalu.

 "Mereka berharap menggunakan isu ini, pertama-tama mungkin untuk berusaha dan membela Anwar. Namun saya kira ini lebih dari usaha menggagalkan usaha melindungi ekonomi negara kita, khususnya kontrol modal dan tindakan terhadap CLOB," ujar Mahathir.

 CLOB atau Central Limit Order Book International adalah lembaga yang memperdagangkan saham Malaysia di Kuala Lumpur. Namun CLOB tidak diakui Pasar Bursa Kuala Lumpur.

 Aksi reformasi

 Menurut Tian Chuan, ketua Koalisi Demokrasi Rakyat, pembentukan koalisi itu merupakan suatu usaha "untuk menciptakan suatu platform alternatif yang menyodorkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan isu-isu politik, ekonomi, dan sosial yang mencerminkan suara rakyat."

 "Kami menginginkan perubahan. Kami menuntut adanya reformasi dan keadilan sosial," katanya sambil mengatakan ada 18 organisasi yang tergabung dalam koalisi itu. Yang tergabung dalam koalisi itu antara lain Partai Aksi Demokratik, Suara Rakyat Malaysia (ini sebuah kelompok hak asasi manusia), Organisasi Kekuatan Wa-nita (Tenaganita), dan Dewam Pemuda Islam Malaysia. 

Direktur Tenaganita, Irene Fernandez mengatakan, sudah tiba saatnya Mahathir mundur. Ia mengatakan, koalisi akan menuntut agar orang-orang yang ditahan berdasarkan ISA dibebaskan. 

"Ia (Mahathir) mengira bahwa dirinya Tuhan," sambung Mohamad Nasir Hashim, Ketua Partai Sosialis Malaysia sambil menambahkan bahwa proses-proses yang terjadi saat ini termasuk penahanan Anwar tidak demokratik.

 Sementara itu, televisi pemerintah setiap jam menyiarkan seruan agar masyarakat tidak terpengaruh dengan desas-de-sus serta menghindari ikut atau melihat pertemuan ilegal yang dianjurkan "mereka yang tidak bertanggung jawab".* 
 
 

 
Kompas Cyber Media
 
KOMPAS Online
 
© C o p y r i g h t   1 9 9 8   Harian Kompas D e s i g n e d  b y  Agrakom
 
1