Muqaddimah
|
QANUN ASASI Bismilaahir
Rahmaanir Rahiim Sejak mula pertama Umat Islam berjuang, baik sejak masa kolonial Belanda yang dulu, maupun pada masa kedudukkan Jepang, hingga pada zaman Republik Indonesia, sampai pada saat ini selama itu mengandung suatu maksud yang suci, menuju arah yang mulia, ialah: "mencari dan mendapatkan Mardhatillah, yang merupakan hidup di alam ikatan dunia baru, yakni Negara Islam Indonesia yang merdeka." Dalam masa Umat Islam melakukan wajibnya yang suci itu dengan beraneka jalan dan haluan yang diikuti, maka diketemuinyalah beberapa jembatan yang perlu dilintasi ialah jembatan pendudukkan Jepang dan Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia. Hampir juga kaki Umat Islam selesai melalui jembatan emas yang terakhir ini, maka badai baru mendampar bahtera Umat Islam hingga keluar dari daerah Republik, terlepas dari tanggung jawab Pemerintah Republik Indonesia. Alhamdulillah, pasang dan surutnya air di gelombang samudera tidak sedikit pun mempengaruhi niat suci yang terkandung dalam kalbu Muslimin yang sejati. Di dalam keadaan yang demikian itu, Umat Islam bangkit dan bergerak mengangkat senjata, melanjutkan Revolusi Indonesia, menghadapi musuh yang senantiasa hanya ingin menjajah belaka. Dalam masa revolusi yang kedua ini, yang kerana sifat dan coraknya merupakan Revolusi Islam, ke luar dan ke dalam maka Umat Islam tidak lupa pula pada yang wajibnya membangun dan menggalang suatu Negara Islam yang Merdeka, suatu Kerajaan Allah yang dilahirkan di atas dunia, ialah syarat dan tempat untuk mencapai keselamatan tiap-tiap manusia dan seluruh Umat Islam, zahir, maupun batin, di dunia hingga di akhirat kelak. Kiranya dengan tolong dan Kurnia Ilahi, Qanun Asasi yang sementara ini menjadi pedoman kita, melakukan bakti suci kepada Azza wa Jalla dapatlah mewujudkan amal perbuatan yang nyata, dari tiap-tiap warga negara di daerah-daerah, di mana mulai dilaksanakan hukum-hukum Islam, ialah Hukum Allah dan Sunnatin Nabi. Mudah-mudahan Allah SWT melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya serta tolong dan Kurnia-Nya atas seluruh Negara dan Umat Islam Indonesia, sehingga terjaminlah keselamatan Umat dan Negara dari tiap-tiap bencana yang mana pun juga. Amin! "Wa lau anna ahlal quraa
aamanuu wattaqau la fatahnaa alaihim barakaatim minas samaa-i wal ardhi...
|
Pasal 4
Pasal 5
|
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
|
Pasal 21
|
Pasal 22
|
Pasal 23 Pembagian daerah dalam Negara Islam Indonesia ditentukan menurut Undang-Undang.
|
Pasal 24
|
Pasal 25
Pasal 26 Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan Undang-undang.
|
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, melahirkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya, ditetapkan dengan Undang-undang.
|
Pasal 30
|
Pasal 31
|
Pasal 32
|
Pasal 33
|
Pasal 34
|
Cara Berputarnya Roda Pemerintahan.
|