KABUPATEN BADUNG

CURA DARMA RAKSAKA
"Kewajiban Pemerintah adalah melindungi kebenaran Rakyat"

Kabupaten Daerah Tingkat II Badung yang berbentuk seperti keris terletak di bagian Selatan membelah Pulau Bali terbentang dari Utara ke Selatan, Terdiri dari 4 Kecamatan, 7 Kelurahan, 33 Desa, 297 Dusun, 119 Lingkungan, 118 Desa Adat, 498 Banjar, serta 498 Sekaa Teruna Teruni (STT), dengan luas wilayah 418,52 Km2 (7,43% luas Pulau Bali) dan berpenduduk 295.282 jiwa (Berdasarkan Pantarlih 1997), dengan kepadatan 705 jiwa/Km2. Wilayah Badung Selatan merupakan wilayah pantai dan Badung Utara adalah daerah pegunungan, sedangkan dibagian Tengah adalah daerah persawahan.

Titik berat Pembangunan daerah dalam Pelita VI diletakkan pada Bidang Ekonomi dengan prioritas pada sektor Pariwisata Budaya, Sektor Pertanian, dan Sektor Industri kecil dan Kerajinan.

Wilayah Pembangunan Badung di bagi menjadi 3 (tiga) yaitu wilayah Pembangunan Badung Utara yang meliputi Kecamatan Petang dan Abiansemal dengan dominasi aktivitas : perkebunan yang diarahkan pada komoditi ekspor & menunjang pariwisata, potensi alam untuk obyek Pariwisata, konservasi air dan tanah, industri kecil dan kerajinan dll.
Wilayah Pembangunan Badung Tengah yang meliputi Kecamatan Mengwi dengan dominasi aktivitas : pertanian tanaman pangan, pariwisata, pengembangan fisik wilayah perkotaan dll.
Wilayah Pembangunan Badung Selatan yang meliputi Kecamatan Kuta dengan dominasi aktivitas : pariwisata, perdagangan, pusat pendidikan dll.

Di Propinsi Bali, Kabupaten Badung adalah Kabupaten tertinggi tingkat pertumbuhan ekonominya. Selama Pelita VI (1994-1998) laju pertumbuhan ekonominya 8,3 % rata-rata pertahun.

Tingkat kemakmuran pendudu ditinjau dari pendapatan per kapita menunjukan peningkatan yang cukup menggembirakan. Pada Tahun 1991 ketika Kota Madya Denpasar belum terpisah dari Kabupaten Badung, PDRB per Kapita Kabupaten Badung sebesar Rp. 1.984.348,- sedangkan pada tahun 1992 setelah terpisah dengan Kotamadya Denpasar PDRB Kabupaten Badung mencapai Rp. 2.872.058,14,- dan terus meningkat pada tahun berikutnya. Diperkirakan pada tahun 1995 PDRB per kapita Kabupaten Badung akan mencapai Rp. 5.326.000,-

Dari segi peranan sektoal, perekonomian Daerah Tingkat II Badung telah mengarah ke ekonomi maju yaitu semakin tergesernya peran sektor primer (pertanian dan penggalian) ke sektor sekunder dan tersier. Sektor angkutan dan komunikasi memberikan kontribusi sebesar 25,98 %, disusul sektor perdagangan Hotel dan Restauran (45,94%) dan sektor pertanian (7,08%) pada tahun 1994.

Perkembangan Realisasi PAD Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dari tahun ke tahun selalu meningkat, sampai dengan tahun 1995/1996 Realisasi PAD mencapai 69,96 milyar rupiah dan pada tahun 1996/1997 di targetkan sebesar 67,77 milyar rupiah (sebelum perubahan).

Keberhasilan Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung tidak terlepas dari perah aktif masyarakatnya. Hal ini dapat digambarkan dari hasil Swadaya murni masyarakat yang dalam 5 tahun terakhir s/d tahun 1995/1996 mencapai 18.567 milyar rupiah untuk membiayai pengaspalan jalan Desa/Lingkungan sepanjang 416 km, pembangunan Balai Banjar sebanyak 337 buah, P4 Swadaya sebanyak 10.449 orang, serta kegiatan sosial lainnya.

Hasil pendataan Keluarga Sejahtera menunjukkan peningkatan yang sangat menggembirakan dimana di Kabupaten Badung yang pada tahun 1994 terdapat 424 KK pra-KS telah dapat ditanggulangi dan sejak 11 Agustus 1995 dinyatakan bebas pra-KS. Dan sejak 14 Oktober 1996 Kabupaten Badung telah dinyatakan bebas dari KS1.

Pembangunan Pendidikan juga tak lepas dari perhatian Pemerintah Daerah Tingkat II Badung, ini terbukti dari keberhasilan Kabupaten Badung meraih Penghargaan WIDYA KRAMA yang merupakan Penghargaan atas keberhasilan melaksanakan program Wajib Belajar 9 tahun. Angka partisipasi murni (Netto Enrolment Ratio) penduduk usia 7-12 tahun pada tahun 1996 (sampai bulan Juni) adalah 99,76 %, sedangkan untuk usia7-15 tahun adalah 96,62%.

Keberhasilan Pembangunan di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung telah dibuktikan dengan keberhasilan Kabupaten Badung meraih penghargaan baik di tingkat Propinsi, Nasional maupun Internasional, antara lain : Penghargaan Universal Child Immunization Satya Lencana (1991), Satya Lencana Pembangunan (PRESTASI KENCANA) Penghargaan Kependudukan (Kabupaten terbaik melaksanakan Registrasi Kependudukan 1992), Sertifikat Adipura (1993), Penghargaan Aksara Nugraha (1993), Penghargaan dalam pembinaan dan pengembangan program pendidikan luar sekolah (1993), Tropy Adipura (1994-1995), Penghargaan Abdi Satyabakti Wira Karya (1995) , Tropy Tataloka Nagaratama (1996), Juara III Awak Kendaraan Umum Teladan (1996), Penghargaan Abdi Satyabakti (Pelayanan Umum IMB) (1996), Penghargaan Abdi Satyabakti (Pelayanan Umum Koperasi) (1996).





1