b_atas.jpg (47700 bytes)
Islam is rahmatan lil aalamiin

Jihad sabiluna wa al mautu fii sabiilillaah asma' amanina

Pembantaian di Tobelo masih terus berlangsung

 

Setelah satu bulan setengah dari kejadian awal, ternyata pembantaian terhadap umat islam oleh kaum nasrani di Tobelo masih terus berlangsung. Hanya saja sekarang tidak lagi di dalam masjid karena sudah tidak ada lagi kaum muslimin di dalam kota. Pembantaian dilakukan diluar kota yakni di dekat hutan. Orang-orang islam yang sempat menyelamatkan diri lari ke hutan masih sekitar 900 orang. Mereka orang Kristen terus mengejar ke hutan dengan membawa anjing pelacak. Banyak yang didapatkan dengan bantuan anjing pelacak itu. Kemudian didatangkan ngetek (orang hutan yang jadi algojo)  untuk menghabisinya. Sebagaimana diceritakan oleh Ibu Jaena, 17 tahun, paling tidak ada 12 orang lagi yang dibantai setelah kedapatan orang Kristen ketika hendak keluar dari hutan menuju Kompi C 732 di Tobelo. Dia (Ibu Jaena) meninggalkan Tobelo dari Kompi C hari Jum’at (11/02) melarikan diri dengan motor laut kayu bermuatan 10 orang ke Murotai Selatan. Beruntung setelah  kurang lebih berlayar 4 jam tiba di pulau terdekat itu, langsung naik Kapal Barang menuju Ternate.

 

Padahal sebelum masuk Kompi C 732, dia bersama buah hatinya (5 bulan) selama 20 hari di hutan. Makan hanya kelapa muda dan minum air sungai. Sesekali juga air tetesan dari akar pepohonan yang dipangkas.  Keinginan untuk keluar hutan menggebu-gebu karena betapa tidak enaknya hidup dalam kejaran dan intaian musuh. Ketika terdengar letupan bunyi senapan hatinya semakin panik. Dipegangnya erat-erat anak semata wayang, kemudian lari tunggang langgang menuju pedalaman hutan. Akhirnya pada hari ke-20, memberanikan diri untuk keluar hutan dengan tujuan Kompi C. Rupanya pasukan Kristen terus mengintai dengan anjing pelacaknya. Berarti akan ada yang setor nyawa. Dengan tanpa melawan Ibu Jaena bersama 5 temannya menyerahkan diri pada pasukan Kristen karena ada yang dilihatnya masih famili yang beda agama. Namun diantara orang Kristen sendiri adu pendapat ada yang bilang bunuh saja, ada juga yang bilang jangan dibunuh karena masih famili. Ketika masih seru-serunya perdebatan datanglah aparat langsung mengambil Ibu Jaena bersama kawannya untuk dibawa di kompi C 732. Setelah cerita-cerita di dalam kompi bahwa bunyi letupan yang sering terdengar ketika di hutan adalah bunyi letupan milik aparat yang akan menolong untuk mengevakuasi.

 

Sekarang Ibu Jaena tinggal bersama dengan pengungsi lain di penampungan. Bertemu pula dengan sang suami yang sudah terpisah hampir 2 bulan. **

 

Pos Keadilan Peduli Umat Ternate

 

1