b_atas.jpg (47700 bytes)
Islam is rahmatan lil aalamiin

Jihad sabiluna wa al mautu fii sabiilillaah asma' amanina

PKPU Ternate, 10 May 2000

Pengungsi Penambuangan Mencoba Membunuh Aparat.

Sikitar 3500 pengungsi keristen asal Boso (Gane Barat) dan pulau Bacan

masih berada di tempat penampungan Gudang milik PT Usaha Mina

Panambuang-Bacan. Kebaikan aparat yang setiap harinya harus menyediakan 1

truk bahan makanan hasil kebun seperti pisang dan singkong, tidak membuat

mereka berterima kasih. Hal ini dibuktikan dengan percobaan mau membunuh

salah seorang aparat yang mengawalnya. Awalnya 4 orang pengungsi kristen

hendak keluar dari tempat penampungan untuk mencari kayu bakar atau

keperluan lainnya di hutan. Mereka takut kepada orang islam yang masih

berada di sekitar mereka. Akhirnya mereka meminta salah seorang aparat

untuk mengawalnya. Dikawallah mereka dengan rasa kasihannya.

Mereka berempat berasal dari Suku Galela dan Tobelo. Dalam perjalanan itu

mereka berbahasa dengan bahasa Galela dan Tobelo yang diantara bahasa

keduanya hampir mirip-mirip. Aparatpun dengan tanpa sakwa sangka ingin

mengantarkan hajat mereka, tanpa mengetahui apa yang dibicarakan diantara

mereka.

Rupanya Allah Swt masih melindungi dia. Ditengah perjalanan semua terkaget

oleh datangnya orang yang sedang berkebun. Kebetulan orang yang berkebun

itu berasal dari Galela dan tahu bahasa yang mereka pergunakan. Dialah yang

memberi tahu kepada aparat bahwa dalam pembicaraan disekitar kebunnya,

mereka akan membunuh aparat, senjata dibawa pergi, dan kemudian lari.

Kontan orang-orang yang dikebun dan aparat tadi memukuli pengungsi itu.

 

 

Pengungsi kristen menyiapkan perlawanan

Pengungsi kristen di penambuang diam-diam membuat persiapan perlawanan.

Mereka sudah membuat panah-panah yang terbuat dari bahan besi dari kapal

yang rusak di dekatnya. Warga muslim sekitar juga mengiyakan semakin

rusaknya kapal yang terdampar karena besinya dimabil satu-satu. Bahkan ada

sekitar 19 pengungsi kristen yang sudah melarikan diri ke hutan.

Diperkirakan akan membuat perlawanan lagi terhadap orang Islam.

Mendengar berita itu, masyarakat Bacan kembali menyerukan jaga-jaga alias

siaga satu terhadap berbagai kemungkinan dari pihak lawan. Posko-posko yang

tadinya sudah tidak aktif dan sudah banyak masyarakat yang pergi ke kebun,

kini terpaksa harus dihidupkan kembali. ***

 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

(DI-10/05/00)

 

Source : Pos Keadilan Peduli Ummat Ternate

1