Assalamu'alaikum
Laporan Perkembangan
Tragedi Ramadhan Berdarah Halmahera
Oleh :=20
Tim Investigasi Pos Keadilan Peduli Umat Ternate
Telp. (0921) 24422, keadilan@ternate.wasantara.net.id
PKPU Tte, Selasa, May 16, 2000=20
LSM Memprakarsai Rekonsiliasi di Bacan
Pada hari Senin (15/05) terjadi peristiwa besar di Negeri Muallaf =
Lata-lata Bacan. Peristiwa itu melibatkan kurang lebih 10 Desa =
sekitarnya dari dua Kecamatan.Bacan dan Kayoa, dihadiri hampir 2000 =
orang dalam acara tersebut. Acara yang bertujuan Doa Selamatan dan =
Rekonsiliasi itu malah diprakarsai oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) =
Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Ternate dan Yayasan Albina.
Meskipun sederhana dan darurat, namun malah menjadi suasana hikmat dan =
kreatif. Tempat duduk yang terdiri dari kayu gelondongan sebesar lengan =
ditata mirip bagku panjang. Atapnya terdiri dari tenda biru mirip tenda =
birunya Dessy Ratnasari. Podiumnya terbuat dari papan yang terbelah =
miring, dihiasi dengan tumbuhan semak dan janur kuning yang mulai layu. =
Pertanda bahwa acara tersebut sudah dipersiapkan tiga hari sebelumnnya. =
Menurut pengarah acara Ustadz Yahya Misbah, MA dari Yayasan Albina =
bahwa tempat seluas 800 m2 selepas acara nanti akan digunakan untuk =
sekolah darurat setelah sekolah lama habis terbakar.
Tampak hadir dalam acara tersebut Camat Bacan, Kepala KUA Bacan, Wakil =
Komandan Yonif 511 Brawijaya, Imam asjid Sultan Bacan, Jogugu Bacan, =
Manager PKPU Ternate dan Ketua Yayasan Albina disamping penceramah =
kondang Ustadz Abdul Gani Kasuba. Lc. Tidak tampak Ketua Majelis Ulama =
Indonesia (MUI) Ternate atau yang mewakilinya. Acara diawali dengan =
pembacaan Doa Selamat dari 7 Badan Syara (tokoh Agama) dari 7 Desa yang =
dipimpin langsung Imam Masjid Sultan Bacan. Kemudian dilanjutkan dengan =
Sunatan terakhir untuk muallaf Lata-lata, Abdul Kadir (49 thn).=20
Acara itu juga diselingi dengan hiburan Qasidah Nurul Bahri dari Desa =
Busua dan atraksi pengucapan syahadat, alfatihah, surat pendek dan adzan =
oleh para muallaf.
Dalam kata sambutannya Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bacan, =
Drs. Suaib menceritakan kisahnya dalam mengislamkan, memberikan =
bimbingan para muallaf bersama dengan dokter dan dai PKPU Ternate. Kini =
sudah 2000 lebih muallaf yang tersebar di desa-desa Pulau Bacan seperti =
Desa lele, Sidanga, Geti lama, Geti Baru. Bibinoi, Waringin dan =
lain-lain. Dan yang terbanyak adalah di Desa Lata-lata sejumlah 1130 =
orang. Karena andilnya yang begitu besar, Kepala KUA dalam sambutannya =
berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada PKPU.
Peristiwa di Bacan Memang Betul-betul Jihad
Sambutan selanjutnya adalah Kepala Wilayah Kecamatan Bacan yang biasa =
disebut dengan Camat Bacan, Muhammad Ratu Ella. Beliau mengatakan bahwa =
kejadian yang menimpa masyarakat Bacan adalah memang jihad. Hal ini =
terbukti dengan masuk islamnya ribuan orang dari agama sebelumnya =
nasrani. Hal ini merupakan sebagian dari dakwah islam., katanya. Dalam =
kesempatan itu juga dinformasikan rencana Bupati Maluku Utara yang =
berhalangan hadir karena berada di Jakarta, tentang pemindahan Kantor =
Bupati Maluku Utara ke Labuha-Bacan. Diantara sisa-sisa kerusuhan yang =
masih mungkin untuk dibangun Kantor Bupati adalah Kecamatan Bacan, =
teriak Camat yang baru dilantik 2 pekan lalu langsung disoraki oleh =
hadirin. Khusus untuk masyarakat Lata-lata akan dibuatkan KTP Nasional =
yang baru yang tentunya sudah dengan label agama islam. Sehingga sudah =
tidak ada ketakutan lagi karena sudah menggunakan identitas islam., =
lanjut Bapak yang mempunyai moyang Ambon.
Sedangkan Wakil Komandan Batalyon Infanteri 511 Brawijaya, Tri Soeseno =
mengingatkan kepada masyarakat lata-lata agar jangan mempercayai =
isu-isu. Kami dengan personil yang ada akan menjaga kalian semua, =
tuturnya.
Torang semua Basodara
Acara puncak Doa Selamat dan Rekonsiliasi diisi dengan ceramah oleh dai =
seribu pulau, Ustadz Abdul Gani, Lc. Bukan ustadz Gani -biasa disebut- =
kalau ceramah di kampung tidak menggunakan bahasa daerah. Meskipun =
berasal dari Suku Tobelo, Al-Ustadz bisa berbahasa daerah Galela, =
Tidore, Makian, Ternate, Bacan dan juga Wayaoli , bahasa daerah =
masyarakat pedalaman Kecamatan Ibu yang sekarang masih dipakai oleh =
orang Lata-lata. Dalam ceramahnya disampaikan bahwa dalam islam tidak =
ada lagi pembunuhan, bila musuh sudah mengucapkan Syahadat. Dikisahkan =
dalam sirah pernah terjadi Sayyidina Umar yang membunuh musuh dalam =
suatu peperangan, kemudian musuh dalam kondisi terjepit mengucapkan =
syahadat. Namun terlanjur pedang Umar sudah menghampirinya. Ketika =
peristiwa ini disampaikan ke Baginda Rosulullah, Rosulullah marah =
pertanda tidak meridhoi cara yang dipakai Umar, katanya. Untuk itu =
kepada masyarakat islam, sudah tidak sepantasnya kita masih bermusuhan, =
hukumnya dosa besar. Kita tinggalkan masa lalu, torang semua basodara, =
lanjutnya. Hampir semua isi ceramahnya dalam bahasa daerah, sehingga =
sulit ditangkap bagi orang yang berasal dari luar Bacan.
Hampir dalam kesempatan seseorang yang naik ke panggung mengucapkan =
terima kasih kepada PKPU yang telah banyak membantu dalam pemulihan =
kondisi di Maluku Utara pada umumnya dan Lata-lata pada khususnya. =
Menanggapi komentar tersebut Manager PKPU Ternate, Nuhabib mengatakan, =
kami hanya mengemban amanah dari umat islam saja. Hal ini merupakan =
kepedulian kaum muslimin terhadap musibah yang menimpa di Maluku Utara. =
Kami pun masih berharap banyak untuk bisa berkhidmat kepada masyarakat =
lata-lata lebih jauh lagi. Kalau diizinkan kami siap membina Desa ini =
menjadi desa binaan termasuk pemukiman, pendidikan dan perekonomian, =
tentunya juga ada dana dari Pemerintah setempat. Perlu diketahui bahwa =
PKPU Ternate sudah memberangkatkan 5 Muallaf untuk belajar agama ke =
Jakarta tanggal 6 Mei lalu, jelasnya.
Pada kesempatan terpisah Kepala Desa Lata-lata, Ishak, ketika dimintai =
keterangan kemungkinan untuk balik lagi ke daerah mukim lama, =
mengatakan kami tidak mau balik lagi ke tempat lama, karena disitu =
kampung obet. Kami juga tidak mau dipindahkan ke pulau lain, jelasnya.=20
Desa yang sumber pengahasilan utamanya dari nelayan kini banyak orang =
menyebut Desa Darussalam Lata-lata. Hal ini diakibatkan dari musholla =
bantuan masyarakat muslim sekitar yang diberi nama Darussalam. Akankah =
Lata-lata menjadi negeri yang damai? Tentunya ditunggu peran =
Pemerintah, LSM dan masyarakat Lata-lata sendiri.
Wallahu a'lam Bishowab.
TIM Invetigasi PKPU TERNATE=20
Cek dan Ricek
(0921-24422)