![]() |
||
|
MINGUAN OPOSISI
Kemis 2 Maret 2000
Lasykar Jihad Siap Perang ke AmbonPangkostrad Letjen TNI Djaja Suparman memang cukup populer di
Jatim. Selama menjadi Pangdam V/Brawijaya, dia cukup dekat dengan
ulama. Benarkah ia di belakang Laskar Jihad di Jatim yang
berancang-ancang go to Ambon.
KOSTRAD dianggap cukup membantu meredam kasus Ambon. Namun, kali
ini pemuda muslim Jatim secara diam-diam sudah mulai menghimpun
kekuatan. Dari pantuan OPOSiSI, posko Laskar Jihad di beberapa
tempat di Jatim, sudah mendaftar puluhan pemuda siap kirim.
Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jamaah (FKASWJ)
yang berpusat di PP Ihyaus Sunnah Jl Kaliruang Km 15 Degolan
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta sepekan lalu menggelar posko di
beberapa tempat di Jatim. Selain di Surabaya, FKASWJ juga membuka
posko di Jember, Malang, Sampang, Magetan, Madiun.
Di Surabaya, 4 posko pendaftaran, yakni depan kantor Pos Besar
Kebon Rojo, Jl Danakarya, Kampus Unair, dan depan Masjid Al Falah
Raya Darmo. Setiap pendaftar diberi brosur dan formulir. Untuk
brosur jumlah 3 buah, yakni warna merah, kuning, dan hijau yang
isinya ajakan berjihad ke Maluku, Ambon, Halmahera. Formulir itu
untuk pendaftar PP FKASWJ, pimpinan wilayah, dan surat pernyataan
kesiapan menjadi pasukan Laskar Jihad.
Calon Laskar Jihad disuruh mengisi penguasaan senjata, misalnya
pedang, panah, senapan, bom, tombak, dan ketapel. Sebelum berangkat
ke Ambon, mereka dilatih ilmu bela diri, dan ketrampilan di kantor
Pimpinan Wilayah FKSWJ Jatim.
Menurut Fauzi Aminullah, salah seorang koordinator posko Laskar
Jihad FKSWJ, sampai Jumat pekan lalu sudah hampir seratus orang
yang mendaftar. ?Kami akan membantu, kalau mereka siap perang, kami
ya siap perang,? katanya kepada OPOSiSI.
Laskar Jihad itu, akan bermukim 4 bulan, sebagaimana yang diajarkan
Rasulullah SAW. Namun Fauzi menolak anggapan pengiriman pasukan itu
semata-mata untuk perang melawan nonmuslim. ?Ya kita ke sana
dakwah, tapi kalau mereka menyerang, kita siap berperang,?
tegasnya.
Yang mendaftar langsung ke pusat PP FKASWJ formulirnya langsung
ditandatangani ketua pusat yakni Ayib Syarifuddin Soertaman S Psi,
dan Sekretaris Ir Ma?ruf Bahrum. Khusus Jatim ditambah formulir
pimpinan wilayah FKASWJ Jatim yakni Hanan Hoesin Bahanan (ketua)
dan Muhammad Irji? (sekretaris).
Selain membuka pendaftaran Laskar Jihad, FKASWJ juga menerima
sumbangan dana. Dana yang terkumpul, kata Fauzi, untuk akomodasi
dan transportasi selama di Maluku. Uniknya, panitia tidak
mengesampingkan jika donatur memberi sumbangan berupa senjata.
Cara-cara pembukaan posko pendafaran ini, langsung mendapat reaksi
keras dari PW NU Jatim. Menurut Ketua PWNU Jatim Drs KH Ali Maschan
Moesa Msi kepada OPOSiSI, menilai persoalan Ambon kini sudah
mulai mereda, oleh sebab itu solusinya, bukan dengan membuka
posko Laskar Jihad. 'Itu namanya memadamkan kebakaran dengan
menyiramkan bensin bukan dengan air,' kata Maschan.
Dia menilai Ambon dan Maluku sudah tidak lagi persoalan agama,
melainkan lebih politik. 'Karena persoalan politik, harus dihadapi
secara politik pula,' tegasnya. Bentuk pembukaan posko jihad FKASW
merupakan cerminan ketidakpercayaan pada pemerintah, dan
disayangkan PW NU Jatim. 'Gerakan ini bagian dari upaya
untuk menggoyang Gus Dur, seperti tablig di Yogya itu, yang
kemudian punya ekses ke tempat lain,'katanya.
Maschan ingin mengingatkan peristiwa rusuh Yogyakarta saat tablig
akbar yang digelar FKASWJ. Kini, katanya, muncul gerakan yang
menggunakan agama sebagai alat keinginan golongan politik tetentu.
Gerakan ini, kata kandidat doktor politik Unair ini sangat
berbahaya. 'Kalau agama dibentukan pada politik, agama hanya
jadi pancikan, bukan ayat kursi yang dipakai tapi mencari
kursi,' tegasnya.
Bagaimana Djaja Suparman melihat kondisi begitu? ?Ya
sebaiknya serahkan saja kasus Ambon kepada aparat. Berikan
kesempatan kepada aparat agar mampu bekerja sebaik mungkin di sana.
Jangan rakyat sipil menggunakan senjata tajam di Ambon, nanti
masalahnya bertambah panjang,' ungkapnya. Lho, itu kan pekerjaan
Kostrad juga?****