INDONESIAN SKEPTICS SOCIETY
DICTIONARY

MAIN           INTRODUCTION       MEMBERSHIP   
DICTIONARY
      GUESTBOOK

Agnostik, pendekar tua ...
(RE: Apakah Agnostik Itu?)
Jiil al-Haq <antaslm@bdg.centrin.net.id>

 

-----Original Message-----
From: Jiil al-Haq <antaslm@bdg.centrin.net.id>
To: Multiple recipients of list <diskusi-sara@mbe.ece.wisc.edu>
Date: Friday, September 11, 1998 4:31 AM
Subject: Agnostik, pendekar tua ... (RE: Apakah Agnostik Itu?)
SUMBER:  MILIS DISKUSI SARA


 

Melihat FAQ Agnostik yang diposting mas Sasis tidak salah lagi, inilah pendekar tua yang selalu berdiri di garis terdepan dalam menghadang pembumian risalah Ilahi yang dibawa para Rasul dan Nabi-nabi.

Kita lihat apa yang dikatakan oleh salah seorang pembesarnya dulu:

"Berkata Fir'aun:........ Hai Haman bakarlah untukku tanah liat, kemudian buatkanlah bagiku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta." (Al-Qoshosh: 38)

Kebanyakan para agnostik ini menyerah pada sa'at genting, seperti pembesar itu:

"....mereka diikuti oleh Fir'aun dan pasukannya, untuk menganiaya dan menindas mereka, hingga ketika Fir'aun itu hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercaya oleh Bani Israil dan saya termasuk dari orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)" (Yunus: 90).

Namun ada juga diantara mereka yang setia sampai akhir, seperti yang terjadi pada masa Nabi Nuh AS, ketika Agnostik menjadi mayoritas, yang diwakili oleh anak nabi Nuh sendiri:
"Anaknya berkata: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang tinggi yang dapat menyelamatkanku dari banjir besar ini". Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah saja yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang di antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang yang ditenggelamkan."(Hud: 43).

Dan 14 abad yang lalu ada orang-orang yang berkata:
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh"(Yasin: 78) (Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh yang menciptakannya pertama kali" (Yasin: 79))

Kalau dikatakan bahwa Ibrahim AS misalnya adalah Agnostik (..... Ketika matahari terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar" maka ketika matahari telah terbenam dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan), Ibrahim telah berkata sesudah itu:
"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang yang mempersekutukan Tuhan" (Al-An'am: 78-79).

Atau Musa:
".... Berkata Musa, "Ya, Tuhanku nampakkanlah diriMU agar aku dapat melihat padaMU" Tuhan berfirman: "Kamu tidak akan sanggup melihatKu, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihatKU. Ketika Tuhan menampakkan dirinya pada gunung itu, jadilah gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman" (Al-A'raf: 143)

Hasil akhir yang baik dari seorang Agnostik adalah seperti yang diucapkan Ibrahim AS: Amantu birobbil 'alamin (Saya beriman pada Tuhan yang menciptakan alam ini), sebelum sampai pada sa'at semuanya menjadi terlambat seperti Fir'aun, Anak Nabi Nuh, dan Abu Jahal.

 

Jiil al-Haq

 

ball-brass.gif (1048 bytes)ball-brass.gif (1048 bytes)ball-brass.gif (1048 bytes)

1