INDONESIAN SKEPTICS SOCIETY
DICTIONARY
MAIN
INTRODUCTION
MEMBERSHIP
DICTIONARY
GUESTBOOK
Agnostik,
pendekar tua ...
(RE: Apakah Agnostik Itu?)
Jiil al-Haq <antaslm@bdg.centrin.net.id>
Melihat FAQ Agnostik yang diposting mas Sasis tidak salah lagi, inilah pendekar tua yang selalu berdiri di garis terdepan dalam menghadang pembumian risalah Ilahi yang dibawa para Rasul dan Nabi-nabi.
Kita
lihat apa yang dikatakan oleh salah seorang pembesarnya dulu:
"Berkata Fir'aun:........ Hai Haman bakarlah untukku tanah liat, kemudian buatkanlah
bagiku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku
benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta." (Al-Qoshosh: 38)
Kebanyakan
para agnostik ini menyerah pada sa'at genting, seperti pembesar itu:
"....mereka diikuti oleh Fir'aun dan pasukannya, untuk menganiaya dan menindas
mereka, hingga ketika Fir'aun itu hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya
bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercaya oleh Bani Israil dan saya termasuk
dari orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)" (Yunus: 90).
Namun
ada juga diantara mereka yang setia sampai akhir, seperti yang terjadi pada masa Nabi Nuh
AS, ketika Agnostik menjadi mayoritas, yang diwakili oleh anak nabi Nuh sendiri:
"Anaknya berkata: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang tinggi yang
dapat menyelamatkanku dari banjir besar ini". Nuh berkata: "Tidak ada yang
melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah saja yang Maha Penyayang". Dan
gelombang menjadi penghalang di antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang yang
ditenggelamkan."(Hud: 43).
Dan
14 abad yang lalu ada orang-orang yang berkata:
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur
luluh"(Yasin: 78) (Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh yang
menciptakannya pertama kali" (Yasin: 79))
Kalau
dikatakan bahwa Ibrahim AS misalnya adalah Agnostik (..... Ketika matahari terbit dia
berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar" maka ketika matahari telah
terbenam dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan), Ibrahim telah berkata sesudah itu:
"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi
dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang yang
mempersekutukan Tuhan" (Al-An'am: 78-79).
Atau
Musa:
".... Berkata Musa, "Ya, Tuhanku nampakkanlah diriMU agar aku dapat
melihat padaMU" Tuhan berfirman: "Kamu tidak akan sanggup melihatKu, tapi
lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihatKU.
Ketika Tuhan menampakkan dirinya pada gunung itu, jadilah gunung itu hancur luluh dan
Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci
Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman" (Al-A'raf:
143)
Hasil akhir yang baik dari seorang Agnostik adalah seperti yang diucapkan Ibrahim AS: Amantu birobbil 'alamin (Saya beriman pada Tuhan yang menciptakan alam ini), sebelum sampai pada sa'at semuanya menjadi terlambat seperti Fir'aun, Anak Nabi Nuh, dan Abu Jahal.